Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Kios Semangka Tewas Usai Ditikam dan Disiram Air Keras oleh Pria Misterius di Kramatjati

Kompas.com - 08/01/2024, 15:29 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pegawai kios semangka di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, diserang secara membabi buta oleh pria misterius pada Senin (8/1/2024).

Korban bernama Sutomo, tewas akibat luka berat usai ditikam dengan senjata tajam pada sejumlah bagian tubuh hingga pendarahan.

Tak hanya itu, Sutomo juga sempat disiram dengan air keras oleh pelaku. Adapun peristiwa itu terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB.

Rekan kerja Sutomo, Imron (26), mengatakan pembunuhan bermula ketika korban yang melayani pembeli, lalu tiba-tiba diserang seorang pria.

"Pelaku satu orang, dia pakai slayer (penutup) wajah dan kupluk jaket," kata Imron dikutip dari TribunJakarta.com, Senin.

Baca juga: Bukan Kabelnya yang Jerat Leher Pengendara Motor di Kramatjati, Telkom: Kami Juga Tak Tahu Itu Kabel Siapa...

Kronologi

Peristiwa tersebut terekam dalam kamera closed circuit television (CCTV) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Dalam rekaman tersebut, pelaku terlihat menyiram cairan diduga air keras ke arah leher, pundak, dan kepala korban.

Cairan itu diduga air keras karena saat kejadian korban kesakitan, serta sejumlah kulit semangka yang berada di sekitar kios tampak melepuh terkena cipratan.

"Saya enggak tahu pasti itu air apa tapi kayaknya air keras. Karena kulit semangka saja pada melepuh. Sepertinya si pelaku ini sudah menyiapkan semacam botol buat menyiram," ujar Imron.

Saat kesakitan, korban hanya bisa melindungi kepala dengan tangannya. Lalu, pelaku secara membabi buta mumukul Sutomo.

Baca juga: Investasi Bodong Berkedok Katering di BKN, Warga Kramatjati Merugi Rp 145 Jutaan

Dengan kejamnya, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut bahkan membacok Sutomo sebanyak empat kali menggunakan sebilah celurit.

"Setelah membacok, pelaku kabur. Korban awalnya masih hidup, tapi saat dibawa ke Rumah Sakit Harapan Bunda, di sana meninggal," tutur Imron.

Kala itu, para pembeli dan pedagang di Pasar Induk Kramat Jati lainnya tidak dapat menolong Sutomo karena takut menjadi sasaran penyerangan.

Motif belum terungkap

Belum diketahui pasti motif pembunuhan itu. Sosok pelaku pun juga masih misterius.

Imron menduga pelaku sudah merencanakan aksinya karena mengenakan tudung jaket dan slayer wajahnya sulit dikenali.

Baca juga: Jembatan di Batu Ampar Kramatjati Terendam Banjir, Warga: Kali Belum Pernah Dikeruk

Kini jenazah Sutomo sudah dibawa jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kramat Jati ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk proses autopsi keperluan penyelidikan.

"Tadi pagi polisi sudah ke sini. Kalau jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati," tutur Imron.

Kata Imron, korban sudah bekerja di kios semangka Pasar Induk Kramat Jati sekitar delapan bulan. Sutomo disebut mengontrak sebuah rumah di sekitar pasar.

"Saya kurang tahu dia asal mana, tapi pokoknya dia itu ke sini kerja merantau," lanjut Imron.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pegawai Kios Buah di Kramat Jati Tewas Dibunuh, Korban Tiba-Tiba Dibacok Saat Layani Pembeli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com