Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggantian Nama Halte Transjakarta yang Kurang Cermat

Kompas.com - 15/01/2024, 09:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Padahal pemberian nama pahlawan sebagai nama jalan merupakan upaya negara melestarikan dan menghargai pahlawan.

Atau halte RS Harapan Bunda yang berubah menjadi halte Trikora. Bertahun-tahun saya lewat daerah situ tidak pernah sekalipun mendengar, baik dari masyarakat sekitar maupun dari kondektur bis/awak angkutan yang saya naiki bahwa wilayah RS Harapan Bunda disebut sebagai "Trikora".

Ada wilayah Trikora di Jakarta Timur, namun letaknya ada di kelurahan Halim, alias menunjukkan sekali lagi ketidaktepatan penamaan halte.

Yang unik halte TU Gas yang berubah menjadi Pemuda Merdeka. Terdengar seperti slogan yang harusnya diperdengarkan saat peringatan Sumpah Pemuda, namun kurang tepat jika daerah tersebut disebut Pemuda Merdeka.

Apalagi nama Merdeka sudah menjadi nama merk kue soes sampai nama Restoran Padang.

Penamaan nama halte dengan nama instansi seperti BKN, BNN hingga Samsat sebenarnya jauh dari kesan komersial. Bahkan bisa menjadi petunjuk bagi masyarakat yang akan ke tempat tersebut.

Halte Samsat Dispenda Jakbar, misalnya, namanya bisa menjadi petunjuk masyarakat yang memang mau ke Samsat.

Atau beberapa nama halte yang jauh dari nama komersial ikut diganti. Contoh halte Olimo yang menjadi Taman Sari. Kebon Pala menjadi Matraman Baru. Latuharhary menjadi Flyover Kuningan.

Contoh-contoh penggantian tersebut jelas menunjukkan tujuan penetralan dan penggunaan nama daerah sekitar tidak terlaksana.

Maka Transjakarta harus meninjau ulang nama-nama tersebut. Adakan pula FGD yang mengundang masyarakat sekitar, sosiolog, hingga sejarawan untuk menentukan nama halte yang tepat.

Tidak usah terlalu alergi dengan nama merk yang sudah mendarah daging di daerah tersebut seperti nama Carolus, UI, UKI dan beberapa nama lain karena memang secara sosiologis itulah nama yang diberikan masyarakat kepada daerah tersebut.

Konon meski merk berubah atau bahkan sudah tidak beroperasi, nama tempat sulit berubah seperti halte Palputih yang masih banyak dikenal sebagai Rivoli atau halte BNN (sekarang jadi Cawang Cililitan) masih banyak dikenal orang sebagai daerah "Mayasari", meski sudah dua dekade lebih Mayasari sudah tidak di situ.

Meski begitu, ada beberapa nama halte yang berubah ke nama yang tepat seperti Cipinang Kebonanas menjadi Kebonanas, hingga Pasar Induk Kramat Jati yang menjadi Pasar Induk.

Nama-nama tersebut memang nama yang biasa dipakai masyarakat sebelum kehadiran halte Transjakarta di sana. Nama tersebut yang sebenarnya tepat digunakan.

Penulis usul halte Flyover Raya Bogor agar diubah menjadi Halte Pasarebo karena faktanya sampai sekarang pun pengguna Transjakarta mengenalnya sebagai halte Pasarebo.

Penamaan yang tepat akan menambah kepuasan pelanggan Transjakarta karena mereka akan lebih mudah mencari tujuan terutama tujuan yang mereka belum kenal. Selain itu tentunya melestarikan sejarah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com