JAKARTA, KOMPAS.com - Ada kira-kira lebih dari 50 spanduk partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) yang rebah atau meleyot di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.
Puluhan spanduk itu terpasang di pagar pembatas jalan raya, 11 kilometer dari Rumah Sakit Restu Kasih menuju SPBU seberang PT Panasonic Depok.
Warga bernama Oman (20) mengaku khawatir pada pengendara motor yang melintas di jalanan itu.
"Ada spanduk yang jatuh, itu bahaya banget buat pengendara motor. Kalau kena angin, terus motor lewat kencang, sangat bahaya karena bisa jatuh motornya karena keserimpet," ujar dia di Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (15/1/2024).
Beberapa parpol ternama terpantau memasang spanduk partai dan caleg yang diusung di sepanjang pagar pembatas itu.
Partai-partai itu ialah PSI, Golkar, PKS, Nasdem, dan PAN. Spanduknya pun beragam, ada yang baru dipasang, ada pula yang sudah lama terpasang.
Oman mengatakan, hal ini terlihat dari kualitas dan kondisi spanduk. Spanduk yang baru dipasang warnanya masih cerah.
Sementara spanduk yang sudah terpasang lama dalam keadaan separuh copot dan dibiarkan terkulai di atas trotoar.
Baca juga: Spanduk Caleg Dicap Tersangka Penusukan Pohon, Warga: Biar Kapok!
Ada pula spanduk yang masih terikat, tetapi ada bagian yang robek sehingga spanduk setengah rebah di atas trotoar.
Kemudian spanduk yang hanya terikat pada satu sisi, sehingga dililitkan ke pagar pembatas agar tidak terjatuh.
"Ada juga baliho yang bambunya reyot-reyot. Itu membahayakan pengendara kalau ketimpa, ngeganggu juga," ucap Oman.
"Banyak banget spanduk ngampleh (meleyot) yang sudah kelihatan kayak sampah, tapi dibiarin. Bikin jalanan jadi kayak jemuran. Pagar pembatas bukannya pagar pembatas jalanan, tapi pagar bendera dan spanduk parpol dan caleg," sambung dia.
Baca juga: Sekda DKI Tegaskan Pemasangan Stiker-Spanduk Heru Budi Tak Terkait Kampanye Politik
Senada dengan Oman, Mamad (73) juga menyuarakan ketidaksukaannya terhadap spanduk meleyot di pagar pembatas Jalan Raya Bogor.
Sebab, sisi-sisi spanduk yang telah sobek atau copot dari ikatannya kerap terbang ke arah jalan saat terkena embusan angin.
Hal tersebut tidak hanya membahayakan pengemudi mobil, tetapi juga pengendara motor yang melintas di dekat pagar pembatas.
"Kalau mobil, kacanya kehalangan ya bisa nabrak karena (pengemudi) enggak kelihatan ke depan," kata Mamad di Kramatjati, Jakarta Timur.
Sementara untuk pengendara motor, saat melintas dengan cepat, mereka bisa terjatuh karena terjerat spanduk-spanduk itu.
Baca juga: Banyak Baliho Partai dan Caleg di Jalan Raya Bogor, Warga: Nyampah dan Polusi Visual!
Belum lagi pengemudi motor atau mobil yang pandangannya terhalang spanduk bisa menyebabkan kecelakaan beruntun.
"Kalau begitu, enggak ada yang mau tanggung jawab. Siapa yang mau? Orang yang masang spanduk juga enggak tahu siapa, jadi enggak tahu mau minta tanggung jawab ke siapa," jelas Mamad.
Selain spanduk, ia juga menyoroti betapa bahayanya bendera, baliho, dan poster parpol dan caleg di Jalan Raya Bogor.
Ketiganya berpotensi lepas dari penyangga dan terbang ke arah pengendara. Kecelakaan dapat terjadi kapan saja sebagai imbasnya.
"Yang batang bambunya juga bahaya, takut niban pengendara. Lebih baik semuanya dicopot saja," ucap Mamad.
Baca juga: Berbelit-belitnya Sanksi buat Caleg dan Parpol yang Pasang Baliho Asal-asalan di Tempat Umum
Warga lainnya bernama Seno (34) menambahkan, spanduk yang sudah tidak laik seharusnya lekas dicopot.
Pasalnya, angin di sepanjang Jalan Raya Bogor cukup kencang.
Menurut Seno, meski salah satu atau dua sisi spanduk masih terikat, tetap ada kemungkinan ikatan renggang seiring waktu dan spanduk akhirnya terbang sepenuhnya.
"Spanduk yang copot atau sobek pasti kebawa angin, dan angin ngarahnya ke jalanan. Pengendara yang melintas bisa kena kalau enggak hati-hati atau jalan sedikit di tengah," Seno berujar di Kramatjati, Jakarta Timur.
"Kayak begitu bisa halangi pandangan pengendara motor, dan kecelakaan. Apalagi kalau baliho-baliho gede ikutan copot kayak spanduk, bisa semakin bahaya. Bambu juga bisa jatuh nimpa orang," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.