Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kebon Sirih Ramai Baliho dan Spanduk, Pejalan Kaki: Ganggu Pemandangan!

Kompas.com - 16/01/2024, 20:31 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pejalan kaki mengeluhkan baliho dan spanduk yang kian menjamur di sepanjang Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2024).

Pasalnya, jumlah alat peraga kampanye (APK) yang jumlahnya semakin banyak itu dianggap mengganggu pemandangan jalan

Al (24), salah satu pejalan kaki yang Dia menyayangkan kondisi Jalan Kebon Sirih kini tak lagi serba hijau.

Baca juga: APK Semrawut di Sekitar Stasiun Gondangdia, Baliho Dibiarkan Menancap di Trotoar

“Sekarang enggak lagi hijau-hijau bersih, tapi kayak pelangi 'mejikuhibiniu'. Segala bendera parpol, poster yang bikin risih dipaku di pohon, jadi kurang bagus,” kata Al saat dihampiri Kompas.com.

Menurut dia, seharusnya ada sebuah papan khusus yang bertujuan untuk memberi ruang para caleg mengampanyekan visi-misinya.

“Biasanya kalau sudah dipasang satu, yang lain mengikuti, lama-lama jadi kebiasaan. Besok-besok Kebon Sirih jadi lokasi kampanye,” celetuk dia.

Baca juga: Pakar Dorong Bawaslu dan Pemkot Tertibkan APK Semrawut di Jakarta

Hal senada disampaikan oleh Nita (32). Dia juga turut menyayangkan kondisi sisi kiri-kanan Jalan Kebon Sirih yang semrawut akan APK.

“Apalagi sampai di pagar-pagar, atau di jalur hijau gitu. Setahu saya kan enggak boleh,” ujar Nita.

Selain itu, Dito (25) berpendapat bahwa banyaknya APK yang terpasang di kawasan Jalan Kebon Sirih mengganggu jalur pejalan kaki.

Baca juga: Melihat Lokasi Videotron Iklan Kampanye Anies di Bekasi

“Fungsinya trotoar kan untuk pejalan kaki, bukan sebagai tempat pasang APK. Lagi-lagi ganggu pemandangan, dan bikin takut ketiban juga kalau terlalu besar,” ucap Dito.

“Apalagi cuaca Jakarta suka enggak nentu, kalau hujan angin nimpa orang kan gawat,” sambung dia.

Pantauan Kompas.com di lokasi, APK itu tidak hanya digantung di pohon menggunakan tali, tetapi juga dipaku langsung ke pohon. Selain itu, ada baliho berukuran besar yang disangga dengan bambu. Kedua penyangga itu ditancapkan di jalur hijau sisi trotoar.

Selain itu, ada baliho berukuran besar yang disangga dengan bambu. Kedua penyangga itu ditancapkan di jalur hijau sisi trotoar.

Baca juga: Videotron Kampanyenya Dihentikan, Anies Sebut Sikap Tak Siap Berdemokrasi

Jumlah APK yang dipasang di Jalan Kebon Sirih terbilang cukup banyak. APK-APK itu dipasang berderet dari arah Jalan MH Thamrin menuju Stasiun Gondangdia.

Ada baliho bergambar capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ada juga sejumlah baliho calon anggota legislatif dari berbagai partai politik.

Pemasangan APK itu melanggar Pasal 70 dan 71 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023, yang merupakan aturan terbaru KPU RI soal kampanye peserta pemilu.

Dalam aturan itu, tertulis bahwa bahan kampanye dilarang dipasang di gedung atau fasilitas milik pemerintah, jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, dan/atau taman serta pepohonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com