JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Jakarta Selatan bersama perwakilan partai politik (parpol) dan pemangku kepentingan melakukan pencopotan bendera parpol di Flyover Kuningan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2024).
Meski begitu, tak semua bendera parpol yang terpasang di sepanjang flyover ditertibkan.
Hanya bendera parpol yang tidak layak saja yang dicopot.
Baca juga: Bahayakan Pengendara, Bendera Parpol di “Flyover” Kuningan Dicopot
“Ada beberapa yang dicopot. Alat peraga pemilu (APK) itu langsung dicopot oleh peserta pemilu karena dirasa sudah tak layak,” ujar Komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan Ahmad Fahlevi kepada wartawan.
Levi menyebut, layak atau tidak layaknya bendera parpol dinilai dari kondisi yang kentara di lapangan.
Misalnya tali bendera parpol yang sudah putus atau bambu yang sudah tak presisi.
Baca juga: Celakakan Pengendara, Bendera Parpol di Flyover Kuningan Bakal Ditertibkan
“Kategori tidak layak itu ada pengait bendera yang putus, bambu yang sudah menjorok ke jalan raya, dan posisi benderanya sudah miring,” tutur dia.
Sementara, bendera parpol yang dinilai masih layak tetap dibiarkan berkibar di sepanjang flyover.
Bawaslu bersama pemangku kepentingan terkait hanya menambah kabel ties di setiap ikatan bendera dan bambu supaya lebih kuat.
Supaya tidak ada lagi kejadian serupa terulang, yang mana ada pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia (lansia) yang celaka.
Baca juga: Warna-warni Bendera Parpol di Sepanjang Jalan Letjen S Parman hingga Gatot Subroto
Sebagai informasi, bendera parpol yang terpasang di sepanjang Flyover Kuningan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengakibatkan pasangan suami-istri berinisial S (68) dan O (61) celaka.
S dan O terjatuh dari motornya pada Rabu (17/1/2024) sekitar pukul 09.45 WIB setelah sebuah bendera roboh.
Adapun, peristiwa kecelakaan ini bermula ketika keduanya berkendara di Jalan Gatot Subroto.
Sesampainya di Flyover Kuningan, ada bendera parpol yang tiba-tiba terjatuh dan mengenai korban.
S yang disinyalir kurang sigap akhirnya kehilangan keseimbangan, sehingga terjatuh dari motornya.