Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Kota Bekasi Bakal Minta Klarifikasi Manajemen dan Perusahaan Pengiklan Videotron Anies

Kompas.com - 20/01/2024, 11:16 WIB
Firda Janati,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bawaslu Kota Bekasi bakal meminta klarifikasi dari pihak manajemen dan perusahaan pengiklan berkait persoalan iklan kampanye videotron calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, yang disetop penayangannya.

Klarifikasi dilakukan untuk mengetahui soal kontrak iklan apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak untuk dipasang di videotron tersebut.

"Jadi untuk lebih detailnya kami akan bertemu bertiga dari tiga pihak, dari Bawaslu, pemilik videotron tersebut (manajemen Metland), dan juga dari vendor," ujar Ketua Bawaslu Kota Bekasi Vidya Nurul Fathia kepada wartawan di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Jumat (19/1/20224).

Rencananya, jadwal klarifikasi dari pihak manajemen Metland dan perusahaan pengiklan akan digelar pekan depan.

Baca juga: Penyetopan Videotron Anies, Bawaslu Pastikan Tak Ada Intervensi Pemkot Bekasi

"Nanti mungkin kami akan datang langsung, rencana mungkin di hari Senin," ujar Vidya.

Bawaslu telah mengetahui perusahaan pengiklan yang menawarkan jasa kepada pemasang. Namun, hal ini belum bisa dibeberkan ke publik.

"Ada, nanti akan segera kami informasikan jika memang kami sudah melakukan penelusuran, penelusuran secara duduk bersama," ucapnya.

Manajemen Metland merupakan pemilik lahan videotron yang berlokasi di depan Grand Metropolitan Mall Bekasi. Videotron tersebut disewa kepada perusahaan pengiklan (vendor).

Vidya memastikan, perusahaan pengiklan bukan bagian dari relawan ataupun partai politik.

Baca juga: Misteri Lenyapnya Videotron Anies di Bekasi Terungkap, Vendor Diduga Langgar Kontrak Komersial

"Bukan, memang murni perusahaan, jadi Metland itu menyewakan lahan videotron itu ke pihak ketiga yang memang menyewakan ke pemasang," ujarnya.

Sementara untuk pemasang iklan yang disebut sebagai relawan Anies, Bawaslu belum bisa memastikan hal tersebut.

"Itu belum kami ketahui karena kan kami juga harus menanyakan secara langsung," kata Vidya.

Sebagai informasi, kabar mengenai penghentian tayangan kampanye Anies melalui videotron di Bekasi dan Jakarta disampaikan melalui akun X @aniesbubble dan @olpproject, Senin (15/1/2024).

Menurut informasi akun X @olpproject, iklan kampanye Anies melalui videotron itu seharusnya ditayangkan dari 15 sampai 21 Januari 2024.

"Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami," tulis akun @olpproject.

Namun, belum sampai 24 jam, videotron iklan kampanye Anies itu telah "ditakedown".

Di sekitar lokasi videotron terlihat sekelompok sopir taksi dan beberapa petugas keamanan yang berjaga di depan mal.

Namun, saat ditanya awak media soal penyetopan videotron Anies, tidak satu pun yang bersedia memberikan komentar soal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com