Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Lenyapnya Videotron Anies di Bekasi Terungkap, Vendor Diduga Langgar Kontrak Komersial

Kompas.com - 20/01/2024, 06:51 WIB
Larissa Huda

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Hilangnya videotron iklan kampanye calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, yang terpampang di depan Grand Metropolitan Mall (GMM) Kota Bekasi sempat membuat geger.

Pasalnya, videotron Anies itu disetop penayangannya hanya kurang dari sehari. Seharusnya, iklan kampanye itu ditayangkan dari 15 sampai 21 Januari 2024.

Lima videotron yang berada di depan GMM, tepatnya di bahu Jalan KH Noer Ali itu hanya menampilkan promosi pemasangan iklan.

Baca juga: Protes Iklan Videotron Diturunkan, Timnas Anies Bandingkan dengan Spanduk yang Mengganggu

Penyetopan penayangan videotron kampanye Anies ini kemudian dipersoalkan publik. Tidak sedikit pihak yang menduga ada intervensi politik dalam penurunan videotron itu.

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bekasi pun turun tangan untuk menelusuri persoalan iklan kampanye videotron Anies tersebut.

Pelanggaran kontrak

Ketua Bawaslu Kota Bekasi Vidya Nurul Fathia menyebut videotron iklan kampanye Anies disetop penayangannya oleh pihak manajemen Metland.

Menurut dia, penyetopan dilakukan Metland lantaran penayangan kampanye itu dianggap tidak sesuai dengan isi kontrak.

"Memang murni dari manajemen Metland, karena tidak sesuai dari isi perjanjian dari kontrak," kata Vidya kepada wartawan di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Jumat (19/1/20224).

Baca juga: Baliho Anies-Cak Imin Kembali Terpasang di Kampung Susun Akuarium, Warga: Kami Juga Punya Hak Demokrasi

Vidya mengatakan, videotron itu berdiri di lahan milik Metland. Videotron itu lalu disewakan ke pihak ketiga (vendor) atau perusahaan pengiklan.

Vidya berujar, dalam kontrak disebutkan manajemen Metland dan vendor bersepakat videotron hanya diperuntukan untuk produk komersial.

"Bukan untuk berbau politik maupun kampanye," jelas Vidya.

Rencannya, Bawaslu bakal melakukan penelusuran terhadap perusahaan pengiklan untuk meminta klarifikasi pihak vendor.

Vidya mengatakan, pihaknya telah mengetahui perusahaan pengiklan tersebut. Namun, saat ini dia belum bisa menjelaskannya kepada publik.

Baca juga: Warga Kampung Susun Akuarium Urunan Beli Baliho Anies-Cak Imin

Klaim tak ada intervensi Pemkot

Bawaslu Kota Bekasi memastikan pemerintah kota setempat tidak mengintervensi penyetopan iklan kampanye videotron Anies Baswedan.

"Dari pengakuan manajemen Metland sendiri setelah kami lakukan penelusuran itu tidak ada intervensi dari Pemerintah Kota," ujar Vidya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com