Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Tembok Roboh di Tebet Sempat Marah, Dikira Dapat Berita Bohong

Kompas.com - 21/01/2024, 22:49 WIB
Nabilla Ramadhian,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saudara korban tembok roboh di Tebet, Jakarta Selatan, Doni (74), mengaku sempat marah saat dikabari tentang peristiwa itu.

Saudara Doni, yakni S (80), T (74), dan D (35), tewas tertimpa tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024).

"Saya marah, saya bilang 'Jangan bohong! Saya baru dari situ!'," ungkap dia di lokasi, Minggu.

S dan T tinggal di sebuah lapak yang menempel dengan tembok SPBU itu. Lapak itu juga digunakan sebagai tempat usaha berupa warung makan.

Doni berkunjung ke rumah saudaranya sekitar pukul 08.00 WIB. Namun, ia pulang sebelum pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Anak Korban Tembok Roboh di Tebet Sempat Bertemu untuk Beri Makan dan Obat

Tidak lama, Amry (41) tiba di sana. Ia adalah salah satu anak S dan T, serta kakak D. Amry berkunjung untuk memberi makan sang ibunya, yaitu T.

Amry juga membantunya minum obat, lalu pergi setelah adiknya tiba bersama anaknya, MF (9).

Beberapa saat kemudian, Doni dihubungi oleh keponakannya Amry yang merupakan keponakannya.

Amry mengabarkan, ia mendapat kabar bahwa S, T, dan D, tewas di tempat usai tertimpa tembok.

"Saya ditelepon keponakan saya si Amry. Dia bilang, mereka bertiga ketiban tembok. Saya marah. Gimana sih perasaan saya, baru dari situ langsung ditelepon mereka ketiban tembok?" ucap Doni.

Baca juga: Sebelum Tewas, 3 Korban Tembok Roboh di Tebet Sempat Bertemu Keluarga Lainnya

Namun, ia lekas meredam amarahnya dan bergegas ke tempat S dan T. Doni melihat, tembok sudah roboh dan nyawa tiga keluarganya tidak terselamatkan.

"Enggak tahunya benar. Mereka ketiban tembok. Yang meninggal S, T, dan D. Yang selamat cuma anaknya D, MF," ungkap Doni.

Ia masih tidak percaya. Sebab, kondisi angin pada saat Doni pulang dari tempat S dan T tidak begitu kencang.

"Saya juga enggak ngerti, tiba-tiba ambruk saja. Namanya juga sudah takdir, enggak ada yang tahu," kata Doni.

S, T, dan D meninggal karena tertimpa tembok. Sementara MF selamat karena dilindungi D.

Baca juga: 3 Korban yang Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Tebet adalah Keluarga

"Anaknya dibawa ke RSUD Tebet untuk perawatan. Keluarga saya yang meninggal dibawa ke RSCM untuk otopsi luar," ujar Doni.

Terkait pemakaman S, T, dan D, Doni mengatakan bahwa pihaknya masih merundingkan lokasinya.

Saat ini, ada dua tempat pemakaman umum (TPU) yang tengah dipertimbangkan, yakni TPU Jati dan TPU Kober di Jakarta Selatan.

"Pemakaman masih belum tahu di mana," pungkas Doni.

Sebelumnya, seorang ayah, ibu, dan anak perempuan tewas di tempat akibat insiden tersebut.

Mereka diketahui sering berdagang di jalan tersebut. Saat peristiwa terjadi, kebetulan mereka sedang tidak berdagang, tetapi sedang duduk-duduk di sana.

Baca juga: Tembok Roboh di Tebet, 3 Orang Meninggal Dunia, 1 Luka-luka

Pengamatan di lokasi kejadian, tembok yang roboh memiliki panjang sekitar 50 meter. Tingginya sekitar tiga meter.

Tembok itu roboh bukan ke arah SPBU, melainkan ke arah luar, yakni ke jalanan permukiman.

Tembok diketahui berbahan bata merah dan semen. Terdapat tulang besi di beberapa bagian dan tampak patah.

Ketiga jenazah sudah dibawa ke RSCM pukul 14.26 WIB, sementara korban yang selamat telah lebih dulu dibawa ke RSUD Tebet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com