Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tanjakan Lengkong di Permukiman Jakarta yang Disebut Mirip Rio de Janeiro

Kompas.com - 23/01/2024, 16:29 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang lalu-lalang dengan sepeda motornya ke tujuan masing-masing melintasi Tanjakan Lengkong yang berlokasi di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tanjakan tersebut berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk. Oleh karena itu, banyak yang menyebut wilayah tersebut mirip dengan permukiman Favela di Rio de Janeiro, Brasil.

Tanjakan ini tidak dapat dilintasi kendaraan roda empat. Sementara, motor pun hanya muat satu saja.

Pengendara sepeda motor harus menunggu aba-aba dari para penjaga Tanjakan Lengkong untuk naik ataupun turun.

Baca juga: Menjala Harapan di Kampung Nelayan Marunda Kepu

Tujuannya agar mereka tidak “adu banteng” saat di pertengahan Tanjakan Lengkong.

Panjang Tanjakan Lengkong yang sudah diaspal ini berkisar 15 meter, lebar 1 meter, dengan kondisi melengkung.

Di sisi kanan Tanjakan Lengkong, terdapat sebuah tangga kecil yang terbuat dari semen untuk warga lokal melintas ketika berjalan kaki.

“Saya tinggal di sini dari tahun 1992. Dari dulu, tanjakan ini sudah ada untuk warga lokal. Cuma, kondisinya plur, bukan aspal. Jadi, ya licin,” kata salah satu penjaga Tanjakan Lengkong bernama Arifin (57) saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

“Ini namanya Tanjakan Lengkong. Dari dulu, orangtua kami bilangnya lengkong, karena bentuknya melengkung,” ucap Arifin melanjutkan.

Seiring berjalannya waktu, kondisi Tanjakan Lengkong mulai diaspal karena konturnya yang licin dan membahayakan pengguna jalan.

Namun, saat itu belum banyak orang yang melintas Tanjakan Lengkong seperti sekarang.

Memasuki Oktober 2019, Tanjakan Lengkong mulai banyak dilintasi pengguna jalan. Para pengendara sepeda motor menganggap ini sebagai jalan alternatif menuju Poltangan dan sekitarnya.

Mereka ingin memangkas waktu dan ogah terjebak macet mengingat ada pembangunan flyover Tapal Kuda Tanjung Barat.

Pada periode waktu tersebut, sering terjadi keributan antar pengendara sepeda motor.

Baca juga: Menengok Permukiman Kumuh di Sempur, Tak Jauh dari Istana Bogor

“Sebelum 2020 enggak ada yang jaga. Cuma, (pengguna jalan) banyak keluar (omongan) binatang (sumpah serapah), rebutan, main dulu-duluan, kesadarannya kurang,” ucap Arifin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com