Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penjaga Tanjakan Lengkong Menanti Keikhlasan Pengendara Motor

Kompas.com - 24/01/2024, 09:21 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 10 Kelurahan Pejaten Timur, Arifin (57), mengatakan bahwa pendapatan penjaga Tanjakan Lengkong tidak menentu setiap harinya.

Hal tersebut tergantung dengan keikhlasan para pengendara sepeda motor yang melintas di Tanjakan Lengkong.

“Ya tergantung, enggak menentu. Terkadang, sampai dua batang rokok kretek saja, enggak ada yang kasih. Tapi enggak apa-apa, memang niatnya ibadah,” ujar Arifin saat ditemui Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Selama tiga tahun terakhir menjadi penjaga Tanjakan Lengkong, Arifin bertugas pada malam hari.

Baca juga: Mengenal Tanjakan Lengkong di Permukiman Jakarta yang Disebut Mirip Rio de Janeiro

“Sebenarnya waktu sif saya itu dari jam 18.00 WIB. Cuma, saya penginnya sehabis isya, selesaikan waktu shalat dulu. Nah, habis itu baru sampai jam 00.00 WIB,” ujar Arifin.

Selepas shalat subuh, Arifin kembali menjaga Tanjakan Lengkong sampai pukul 06.00 WIB.

“Kalau digabung, Rp 100.000 (sehari) sampai. Cuma, ya kadang-kadang juga bisa Rp 60.000 sampai Rp 70.000,” ungkap Arifin.

Pria yang sudah tinggal di Pejaten Timur sejak 1992 itu menuturkan, pendapatan penjaga Tanjakan Lengkong seiring berjalannya waktu kian menurun.

Sebab, para pengendara sepeda motor yang melintas sudah tidak banyak jika dibandingkan pada 2020 sampai 2021.

Baca juga: Cerita Penjaga Tanjakan Lengkong di Pejaten Timur, Beribadah demi Keselamatan Pengendara

“Ya gimana ya, untuk pendapatan enggak menentu. Terkadang Rp 57.000. Kalau dulu, lumayan. Dulu Rp 200.000 hanya satu malam bisa,” ujar Arifin.

Ayah tiga anak itu menjelaskan penyebab menurunnya jumlah pengendara motor yang melintas di Tanjakan Lengkong. Kata dia, hal ini dikarenakan Flyover Tapal Kuda Tanjung Barat telah rampung dikerjakan.

“Adanya penjaga ini kan karena pengguna jalan memilih untuk memangkas waktu. Makanya tahun 2020 baru ada penjaga di Tanjakan Lengkong gara-gara ada pembangunan flyover,” imbuh Arifin.

Meski sudah tidak sebanyak dulu, para penjaga tetap berkegiatan di Tanjakan Lengkong.

Pasalnya, hadirnya penjagaan di Tanjakan Lengkong ini untuk keselamatan para pengendara sepeda motor yang melintas.

Baca juga: Keseharian Arifin, Penjaga Tanjakan Lengkong Pejaten: Sering Lihat Kecelakaan dan Adu Mulut dengan Pengendara

“Kami di sini untuk menolong, membantu jalannya orang agar selamat sampai tujuan, tidak kecelakaan. Tapi, kadang-kadang, ada saja yang nyerobot juga,” kata Arifin sambil tertawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Megapolitan
Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com