Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesemrawutan Simpang PGC Cililitan: Banyak Parkir Liar dan PKL Bikin Macet, Pihak Berwenang Diminta Bertindak

Kompas.com - 30/01/2024, 15:20 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara sepeda motor bernama Riko (46) mengeluhkan kondisi persimpangan jalan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, tepatnya di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC).

Sebab, jalanan yang biasa ia lalui itu sering kali macet pada jam-jam sibuk sehingga menghambat perjalanannya.

Banyak parkir liar dan PKL

Riko berpendapat, persimpangan Cililitan sering macet bukan hanya karena volume kendaraan, tetapi juga keberadaan parkir liar di sejumlah titik.

Baca juga: Simpang PGC Cililitan Langganan Macet, Pengendara Keluhkan Parkir Liar dan Pedagang Kaki Lima

“Kalau siang begini, enggak terlalu. Volume kendaraan belum banyak. Sorean dikit, baru macet. Soalnya ini banyak banget jukir (juru parkir) liar kan, bang,” kata Riko saat ditemui Kompas.com di Jalan Dewi Sartika, Senin (29/1/2024).

Riko menambahkan, keberadaan parkir liar membuat persimpangan Cililitan macet karena aktivitas keluar dan masuk kendaraan yang parkir.

Hal itu pada akhirnya membuat laju pengendara tersendat dan menimbulkan kamacetan.

“Ya mungkin beberapa ada yang terbantu, kayak mobil yang mau parkir, terus diparkirin. Tapi, kalau bagi saya sebagai pengendara sepeda motor, itu menghambat perjalanan kan. Akhirnya tersendat dan jadi macet,” ucap Riko.

Selain parkir liar, Riko menyebut keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Mayjen Sutoyo turut serta menambah kemacetan.

Baca juga: Simpang PGC Macet, Pengendara Motor: Yang Bisa Atasi Bukan Masyarakat, tapi Penegak Hukum

“Ya itu juga kan pedagang kaki lima. Mereka jualan di trotoar jalan juga. Terus, orang yang mau makan parkir di pinggir jalan, ya sudah, macet,” imbuh Riko.

Minta penegak hukum bertindak

Riko berharap pihak berwenang segera turun tangan mengatasi kemacetan di persimpangan Cililitan.

"Yang bisa menyelesaikan permasalahan ini bukan masyarakat, tapi penegak hukum,” ujar Riko.

“Kalau ini diperdebatkan antar pengendara sepeda motor dengan pedagang kaki lima dan jukir liar, ya jadi konflik horizontal,” lanjutnya.

Baca juga: Angkot Biang Keladi Macet di Simpang Bogor Trade Mall, Kadishub: Apa yang Mau Kami Tindak?

Oleh karena itu, Riko mengatakan, peran pemangku wilayah diperlukan untuk mengatasi kemacetan di persimpangan Cililitan.

(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Akhdi Martin Pratama, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Megapolitan
Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Megapolitan
Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Megapolitan
Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Megapolitan
Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Megapolitan
PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Megapolitan
Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com