Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Minta Dinas KPKP Tambah Variasi Komoditas di Pasar Murah

Kompas.com - 02/02/2024, 16:25 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) untuk menambah variasi komoditas saat menggelar Pasar Sembako Murah untuk masyarakat.

Program Pasar Sembako Murah yang digelar di setiap kantor kelurahan itu telah berjalan tiga pekan lalu atau pada 15 Januari 2024.

"Variasi yang dimaksud seperti daging sapi, daging ayam, telur, dan aneka komoditas pokok warga yang lain," ujar Heru dalam keterangannya, Jumat (2/2/2024).

Baca juga: Heru Budi Pastikan Sembako Murah Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Heru mengatakan, Pasar Sembako Murah juga melibatkan pihak swasta melalui corporate social responsibility (CSR).

Keterlibatan pihak swasta untuk menambah stok barang karena melihat antusiasme warga yang terus meningkat.

"Jadi ini menyangkut bagaimana kita sering berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk saling bersinergi dalam menyukseskan program Sembako Murah ini," kata Heru.

"Sudah dua minggu terakhir kami tidak melaksanakan sendiri, namun juga didukung oleh berbagai CSR dari sektor swasta untuk Pasar Sembako Murah," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Suharini Eliawati menjelaskan, tujuan program itu dijalankan dalam rangka stabilisasi harga pangan awal tahun 2024.

"Minimal 44 lokasi. Ini merupakan salah satu upaya dari Pemprov DKI Jakarta dalam rangka stabilisasi harga pangan," kata Suharini saat dikonfirmasi pada Jumat (20/1/2024).

Baca juga: Heru Budi: Pasar Sembako Murah Bakal Digelar hingga Jelang Lebaran 2024

Tujuan lain dari digelarnya pasar sembako murah itu juga disebut sebagai tindak lanjut dari arahan Kementerian Dalam Negeri agar Pemprov DKI dapat mengendalikan inflasi.

"Kemudian juga untuk memudahkan akses masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau," kata Suharini.

Adapun pasar sembako murah ini sebelumnya sudah digelar di area Kelurahan Dures Sawit, Jakarta Timur dan Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.

Pasar murah ini menyediakan paket sembako berisi beras, minyak, gula dan terigu yang dijual kepada warga seharga Rp 100.000.

"Masyarakat cukup membayar Rp 100.000 dan dapatnya beras lima kilogram, lalu minyak goreng satu liter, gula pasir satu kilogram, lalu tepung terigu dua kilogram," ujar Suharini.

Namun warga disebut juga bisa membeli sembako secara eceran. Harganya satuan di pasar sembako itu lebih murah dari pasar dan warung.

"Harga letengan seperti beras 4 kilogram itu Rp 50.000 kemudian gula pasir, minyak goreng dua liter harganya Rp 25.000," ucap Suharini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com