JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari mendatang tercatat rawan konflik hingga sangat rawan.
Kepolisian Resor Metro (Polres) Jakarta Timur saja memetakan ada 231 TPS di wilayah hukumnya rawan terjadinya konflik, bahkan sembilan di antaranya berkategori sangat rawan.
"Dari 231 TPS, sembilan TPS diantaranya masuk kategori sangat rawan, sementara 222 TPS masuk kategori rawan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly , Jatinegara, dilansir dari Antara, Senin (5/2/2024).
Baca juga: BPBD dan KPU Masih Sinkronisasi Data TPS Rawan Banjir di Jakarta
Namun, Nicolas tidak bisa menjelaskan wilayah mana saja yang masuk kategori sangat rawan dan rawan konflik di Jakarta Timur.
Kendati demikian, dia menuturkan pemetaan kerawanan TPS berdasarkan jumlah kekuatan partai politik (parpol) berimbang, masuk ke dalam permukiman kumuh (slum area), dan warganya sering terlibat konflik.
Polres Metro Jakarta Jaktim mencatat, sisanya sekitar 8.000 lebih TPS masuk kategori tidak rawan konflik (kondusif).
Di sisi lain, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mencatat terdapat 53 yang termasuk kategori TPS sangat rawan dari total 65.495 lokasi.
Baca juga: Ada 21 TPS Khusus di Jakarta Pusat pada Pemilu 2024
“TPS tersebut diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu TPS kurang rawan 63.854, TPS rawan 1.548, dan TPS sangat rawan 53,” kata Suyudi, Selasa (30/1/2024).
Namun, dia tidak memerinci terkait apa saja jenis kerawanan yang dihadapi saat pengamanan di TPS wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, klasifikasi TPS dibagi berdasarkan geografis.
"TPS yang kurang rawan, rawan, dan rawan dinilai dari kriteria pertimbangan kondisi geografis dan kondisi sosial demografi. Itu pertimbangannya," ucap Ade.
Baca juga: Ada 7.000 Pemilih Difabel di Jakarta Pusat, TPS Wajib Menyesuaikan
Polres Metro Jaktim mengerahkan 2.000 personel untuk mengamankan tahapan pemilu, termasuk di TPS, dengan pola pengamanan berdasarkan tingkat kerawanannya.
Menurut Nicolas, anggotanya sudah melakukan pengamanan melekat selama 24 jam, dari mulai pengamanan logistik berupa kotak suara.
Kemudian, pengamanan surat suara bersama petugas pemilihan kecamatan (PPK) dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
"Hingga nantinya pengamanan TPS saat pencoblosan hingga perhitungan suara," ujar Nicolas.
Adapun Polda Metro Jaya bakal mengerahkan 11.385 personel untuk mengamankan TPS dalam Pemilu 2024. Sebanyak 4.744 personel telah mengikuti apel yang dipimpin oleh Suyudi.
Baca juga: Pindah TPS untuk Pasien Rawat Inap RS Masih Dibuka hingga 7 Februari 2024
Ade menyebut belasan ribu anggota polisi tersebut akan mengikuti tes kesehatan sebelum mengamankan berjalannya kontestasi politik.
“Kemudian mampu mengidentifikasi kerawanan dan gangguan kamtibmas yang akan terjadi di lokasi pengamanan TPS-nya,” tambah dia.
Selain lokasi, anggotanya juga diminta untuk mengawal dan mengamankan surat serta kotak suara di setiap TPS menuju ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
(Tim Redaksi : Zintan Prihatini, Irfan Maullana, Syaiful Hakim (Antara), Ganet (Antara))
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.