Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosmini Terinspirasi Kunjungan Jokowi ke Pasar Induk Beras Cipinang: Kenapa Enggak Coba Beli di Sini Saja...

Kompas.com - 18/02/2024, 16:50 WIB
Vincentius Mario,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pasar Induk Beras Cipinang, Kamis (15/2/2024), menginspirasi Rosmini (45) untuk datang membeli beras di pasar itu.

Dijumpai Kompas.com di Toko Beras Sumber Raya, Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (19/2/2024) siang, Rosmini mengaku, awalnya ia mengeluhkan harga beras yang melonjak di pasaran.

Tak sengaja, ia menonton berita di televisi yang menunjukkan Presiden Jokowi blusukan ke Pasar Induk Beras Cipinang untuk menurunkan harga.

"Saya baru sadar pas lihat TV. Oh iya ya, ada pasar induk. Jadi kenapa saya enggak coba beli di sini saja," ujar Rosmini. 

Baca juga: Pasar Induk Beras Cipinang Padat Pengunjung, Pembeli: Kalau di Pasar Lain Harganya Enggak Bisa Dijual Lagi

Ia meyakini dua hal setelah menonton berita itu. Pertama, ia yakin harga di pasar induk lebih murah dibandingkan pasar lainnya, toko kelontong, atau eceran.

Kedua, ia juga meyakini kunjungan Presiden Jokowi ke pasar induk bisa menurunkan harga beras secara signifikan.

Benar saja. Rosmini mengungkapkan, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang masih lebih murah dibandingkan pasar yang biasa ia datangi.

"Ya (harganya berbeda) jauh lah, namanya pasar induk, pasti harganya lebih murah. Makanya saya ke sini," jelas Rosmini.

Pantauan Kompas.com, pembeli yang didominasi oleh pengecer beras di toko kelontong memadati Toko Beras Sumber Raya.

Toko tersebut adalah satu-satunya toko beras yang buka pada hari Minggu di Pasar Induk Beras Cipinang.

Baca juga: Mendag Zulhas: Presiden Pastikan Bantuan Beras Lanjut sampai Juni 2024

Beberapa di antara pembeli ada yang mengikat karungan beras di motor, ada juga yang memuatnya dengan mobil bak terbuka.

Harga beras di sana diketahui hanya turun sedikit pascakunjungan Presiden Jokowi.

Salah satu karyawan Toko Beras Sumber Raya bernama Suardi (48) mencontohkan beras kualitas premium merek Kuda Mas.

"Ini harganya (sekarang) Rp 744.000 per 50 kilogram. Harganya turun sedikit. Kalau kemarin, ini Rp 765.000," ujar Suadri saat dijumpai di tokonya.

Suardi berharp harga beras terus turun agar pendapatan tokonya bisa kembali seperti semula.

"Lebih turun lagi ya lebih bagus itu. Kepala enam-lah (Rp 600.000-an). Karena biasanya segitu sebelum naik. Kan pembelinya jadi ramai lagi," ujar dia. 

Baca juga: Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Turun Tipis Usai Dikunjungi Jokowi

Kepastian harga beras baru akan tercantum pada Senin (19/2/2024). Berikut ini harga beras sementara berdasarkan data yang dihimpun di lokasi:

1. Kualitas Premium
Giri Jaya Darba: 840.000/50 kg
Giri Jaya Super: 845.000/50 kg

2. Kualitas tinggi
Cap Pinguin Asal Cianjur: 710.000/ 50 kg
Putra Minang: 784.000/50 kg

3. Kualitas sedang
IR Tala: 703.000/ 50 kg
Pulen Madu: 735.000/ 50kg

4. Kualitas rendah
IR Muklis: 600.000/50 kg
Broken Perak: 680.000/50 kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com