Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Mahal, Harga Makanan di Warung Nasi Nung Tidak Berubah

Kompas.com - 19/02/2024, 19:17 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Nung (38), salah satu pemilik warung nasi di Jalan Margonda Raya, Depok tetap mempertahankan harga porsi makanannya meskipun beras di pasaran mengalami kenaikan harga.

"Sebenarnya mau naikkin harga juga enggak begitu ngaruh, karena yang beli di warung saya itu-itu lagi," ujar Nung di warungnya, Senin (19/2/2024), membicarakan pelanggan setia warung nasinya yang mayoritas office boy (OB) dan pengemudi ojek online.

"Kalau mereka yang cuma selewat terus makan di sini mungkin saya coba naikkin harganya. Tapi yang makan di sini pasti wajah-wajah familiar kayak OB kantor sama ojol," lanjut Nung.

Baca juga: Harga Beras Naik 4 Kali dalam Sebulan, Pemilik Warung Nasi: Pusing Banget!

Satu-satunya cara untuk menjamin Nung agar tidak terlalu merugi dan harga seporsi makanan tidak berubah, yaitu dengan mengurangi sedikit porsi nasi.

"Solusi saya sejauh ini mengurangi porsi nasi. Misal, porsi nasi normal dua centong, itu saya kurangin dikit. Kalau nasi setengah juga saya kurangin lagi porsinya," ungkap Nung.

Di samping itu, Nung juga menaikkan harga sekitar Rp 1.000 bagi karyawan kantor yang makan di warungnya demi memperoleh sedikit pendapatan.

"Saya dari dulu gini sih prinsipnya, kalau ke karyawan kantoran sekitar sini, harganya dinaikkin dikit. Misal harga nasi pakai telur dan sayur tahu Rp 12.000, kalau ke mereka jadi Rp 13.000," jelas Nung

Baca juga: Harga Tomat Naik, Pemilik Warung Nasi Jadi Irit Kasih Sambal

Nung menambahkan, dirinya juga selalu memberi pemberitahuan kepada pembelinya jika ingin porsi nasi normal, maka biayanya bertambah.

"Ada beberapa pelanggan yang butuh porsi nasi normal, nanti saya bilangin harganya naik karena beras juga lagi naik. Kalau mereka jawab iya, porsi nasi saya kasih sesuai takaran sebelum dikurangin sedikit itu," tuturnya.

Adapun saat ditanya soal penyebab kenaikan harga beras, Nung tidak mengetahui persis apa penyebab harga beras terus naik. Tetapi, ia mendengar dari pedagang bahwa lonjakan harga disebabkan memasuki hari pemilihan umum.

Dia juga mendengar kenaikan harga beras akan bertahan hingga bulan ramadhan tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com