Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keresahan "Pejuang Rupiah", Tak Kunjung Dapat Kerja karena Tak Kuasai Bahasa Mandarin

Kompas.com - 22/02/2024, 21:01 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pencari kerja merasa saat ini banyak perusahaan menerapkan syarat yang kompleks bagi pelamar kerja.

Hal itu dirasakan Novri (36). Perempuan yang hendak mencari posisi sebagai finance supervisor itu mengundurkan diri dari kantor lama pada November 2022.

Hingga kini, ia belum mendapatkan pekerjaan baru.

Selain banyak perusahaan yang memilih pelamar berusia muda, salah satu syarat yang seringkali menjadi kendala baginya adalah wajib menguasai bahasa asing selain bahasa Inggris.

Baca juga: Kisah Andi Teguhkan Hati Cari Kerja Berdasar Restu Orangtua

"Melamar kerja sekarang itu beda dibandingkan dulu. Persyaratan lebih kompleks. Reratanya harus bisa bahasa Mandarin. Itu hampir di banyak perusahaan saya lihat harus memiliki sertifikat bahasa," ujar Novri saat dijumpai di Mega Career Expo di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Menurut Novri, tidak jadi persoalan apabila syaratnya hanya menguasai bahasa Inggris. Namun, sulit baginya jika harus memenuhi syarat menguasai bahasa di luar bahasa inggris.

Sejak Juli tahun lalu, baru ada dua hingga tiga perusahaan yang memberi kabar terkait lamaran kerjanya. Namun, semuanya tak berlanjut karena ia tidak memenuhi syarat menguasai bahasa Mandarin.

Pencari kerja lainnya bernama Eta (35) juga merasakan keresahan yang sama. Ia merasa, syarat menguasai bahasa Mandarin lebih banyak dipenuhi pencari kerja yang usianya lebih muda.

Wanita yang belum menikah itu mengaku cukup khawatir karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan.

Baca juga: Keluhan Para Pencari Kerja: Kalau Ditolak, HRD Kabari Saja Enggak Apa-apa

"Sampai saat ini sih masih cukup pakai tabungan. Tapi kan ya khawatir juga sampai kapan kondisi kayak begini. Waswas kalau sampai tabungan ludes," ujar Eta.

Oleh sebab itu, Eta yang sudah keluar dari pekerjaannya yang lama pada November 2023 belum mendapatkan pekerjaan lagi.

"Saingannya yang lebih muda atau perusahaan lebih cocok dari segi salary-nya," ujar dia.

Padahal, baik Eta dan Novri sudah memiliki pengalaman bekerja sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Megapolitan
MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

Megapolitan
Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com