Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Para Pencari Kerja: Kalau Ditolak, HRD Kabari Saja Enggak Apa-apa

Kompas.com - 22/02/2024, 17:42 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pencari kerja mengeluhkan "kebiasaan" human resource department (HRD) yang hampir tidak pernah mengabari hasil seleksi lamaran kerja kepada pelamar.

Hal tersebut diungkapkan seorang pencari kerja di Mega Career Expo Jakarta 2024, Novri (36).

“Saya kecewa karena dari HR perusahaan yang sering enggak ngasih kabar. Kalau ditolak juga kan kabarin saja,” ucap Novri di SMESCO Exhibition Hall, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2024).

Novri mengungkapkan, dirinya sering berinisiatif menghubungi pihak HRD duluan untuk memastikan hasil interview kerja tapi tetap nihil.

Baca juga: Antrean Pencari Kerja Mengular di Gedung Smesco Jakarta

“Sudah sering langsung chat HR-nya, coba tanya hasil interview dan tes saya gimana, tapi ya tetap enggak ada jawaban,” ungkap Novri.

Hal senada juga disampaikan Eta (35), pencari kerja yang tinggal di Jakarta Utara.

“Kalau ditanya ngarep keterima kan ya pasti, tapi saya pribadi cuma butuh dikabari saja biar saya juga enggak terpaku ke perusahaan tersebut,” tutur Eta.

Bagi Eta, dia tak masalah jika dirinya tidak menerima kabar HR jika masih tahap screening CV.

Akan tetapi, Eta mengharapkan HR bisa memberi konfirmasi pelamar jika proses perekrutan sudah hampir tahap akhir.

Baca juga: Anggota Satpol PP Tangsel Bakal Dipecat jika Terbukti Minta Uang Pelicin ke Pencari Kerja

“Kalau pas sudah mau rekrutmen akhir, setidaknya dari pihak HR bisa kasih kabar berbentuk ya/tidak,” jelasnya.

Tak jauh berbeda, salah seorang pencari kerja lainnya, Bintang (27) juga mengungkapkan hal serupa.

“Biasanya HRD suka bilang akan kasih kabar dalam tiga hari, seminggu, hingga sebulan. Tapi nyatanya enggak ada kabar lanjutan sama sekali,” ujar Bintang.

Awalnya, Bintang mengaku kecewa sebab harapannya diterima kerja pupus karena HR yang hilang kabar.

“Ya tentu kecewa. Tapi sekarang saya mikirnya ya mungkin rentang waktu hasil penerimaan kerja itu hanya berlaku untuk kandidat yang diterima. Kalau enggak sesuai, ya langsung simpulin sendiri,” imbuh Bintang.

Oleh sebab itu, Novri mengharapkan agar kedepannya hal ini bisa menjadi masukan buat HRD seluruh perusahaan.

“Saya berharap supaya setiap pihak HR perusahaan bisa punya sistem atau taktik untuk bisa mengabari pelamar tentang hal ini,” ucap Novri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com