“Di sini pasti enggak pada mau ngomong soal itu (harga beras). Kalau salah ngomong, kami bisa enggak kerja lagi. Kalau dulu kan banyak tuh, sampai siaran langsung. Kalau sekarang, ya begitu,” ujar dia.
Intinya, ia menolak untuk ditanya-tanya pula mengenai harga beras terkini.
Tak beberapa lama kemudian, surat tugas pun tiba. Setelah menunjukkan surat itu ke petugas keamanan dan pengelola, kami pun berjalan ke toko yang mana pemiliknya bersedia untuk diwawancara.
Pemilik toko pertama yang bersedia diwawancara adalah Aloy (40). Ia memiliki toko bernama Sumber Raya. Toko ini sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo pada Kamis (15/2/2024).
Menurut Aloy, per Kamis ini, harga beras sudah berangsur turun. Sama seperti yang Presiden Jokowi katakan.
Baca juga: Ditanya soal Harga Beras, Jokowi: Coba Cek ke Pasar Induk Cipinang, Harganya Turun atau Naik...
“Untuk saat ini, harga beras yang jelas turun,” kata dia.
“Kalau ada yang bilang naik, benar. Tapi, itu kemarin, bukan sekarang. Waktu bulan Januari awal, itu benar. Tapi, sekarang, dari awal Februari, kita masuk ke dalam penurunan harga,” lanjut Aloy.
Ia menjelaskan, penurunan harga beras ini terjadi karena di daerah Demak, Solo, Sragen, dan daerah penghasil beras lainnya sudah memasuki musim panen.
“Otomatis, dengan musim panen itu, kan gabah di pasar jadinya banyak dan ini akan mempengaruhi harga,” ujar dia.
Hal senada juga disampaikan pemilik Toko Beras Idolaku, Haryanto (43). Dia mengatakan, penurunan harga beras terjadi sejak setelah pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Rekor harga tertinggi itu, kemarin, di dua minggu sebelum Pemilu. Terus, setelah Pemilu ke sini, itu sudah mulai ada penurunan, untuk semua jenis beras,” ungkap Haryanto.
Penurunan harga terjadi di jenis beras medium. Sebelumnya, harga beras jenis itu mencapai Rp 15.000 per kilogram. Kini, harganya sudah turun menjadi Rp 13.500 per kilogram.
Demikian pula untuk jenis beras premium. Sebelumnya, harga beras jenis itu bisa mencapai Rp 16.000 per kilogram di tingkat distributor. Kini, harganya turun sekitar Rp 500.
Salah seorang konsumen di Pasar Induk Beras Cipinang bernama Tun Rahayu (60) mengaku sama sekali tidak merasakan penurunan harga beras.
“Saya beli beras premium yang 50 kilogram. Biasanya Rp 715.000, bahkan sebelumnya lagi Rp 600.000-an. Ini sekarang sudah Rp 785.000. Naik berapa persen tuh? Masih mahal kan,” ujar dia.
Wanita yang sehari-hari menjalankan bisnis warung makan padang di Duren Sawit, Jakarta Timur itu mengaku, akibat harga beras yang masih tinggi, ia pun tidak memborong dua karung sekaligus, melainkan satu karung saja.
“Nunggu (harga) turun aja dulu deh. Kalau beli banyak, rugi nanti,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.