Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikejar Korban, Penjambret di Cakung Tabrak Mobil dan Diamuk Warga

Kompas.com - 04/03/2024, 05:49 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seseorang yang diduga penjambret menabrak mobil di Jalan Komarudin Lama, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (2/3/2024).

Warga setempat, Eko (51), mengatakan, diduga pelaku meleng saat dikejar korbannya sehingga menabrak mobil yang berhenti.

"Dia nabrak mobil. Dia jatuh, mau kabur lagi, tapi pemotor yang ngejar dia sudah dekat. Dia ditabrak sama pemotor itu dan jatuh. Yang korban juga datang, boncengan sama kakaknya naik motor," ungkap dia di lokasi kejadian, Minggu (3/3/2024).

Baca juga: Kronologi Pedagang Es Krim Keliling Kena Jambret, Pelaku Rampas Tas Selempang Berisi Uang dan Ponsel

Sekitar pukul 17.00 WIB, penjambret melaju cepat dengan sepeda motornya dari arah Cakung Barat ke Pulogebang.

Menurut warga yang berada di ujung Jalan Komarudin Lama, terduga penjambret hendak melintasi Jalan Raya Cakung Cilincing Barat.

Namun, karena jalan itu ditutup, ia melipir ke kanan memasuki Jalan Komarudin Lama.

Di tengah-tengah pengejaran, laki-laki itu menabrak sebuah mobil dan terjatuh.

Kemudian, ia ditabrak oleh warga yang mengejar terduga pelaku dan kembali terjatuh.

Korban dan kakaknya pun menyusul. Kakak korban langsung mengatakan bahwa pria bertato itu adalah seorang jambret.

Baca juga: 6 Orang Tertipu Pembuatan Sertifikat Habib Palsu di Kalideres, Kerugian Lebih dari Rp 18 Juta

"Pas tiba, kakak korban teriak-teriak, 'jambret itu! Jambret!'. Warga tanya mana korbannya, kakaknya bilang adiknya adalah korban," uca Eko.

Tadinya, terduga pelaku masih berada di teras rumah Eko ketika diteriaki jambret oleh kakak korban.

Situasi pun masih kondusif karena belum banyak warga yang mengetahuinya.

Namun, warga dan pengendara yang melintas mulai berkerumun.

Semakin banyak massa berkumpul, dan mereka mulai mengamuk terduga pelaku.

Eko bergegas menyelamatkan terduga pelaku ke dalam rumahnya.

Baca juga: Pembuat Sertifikat Habib Palsu Duplikasi Logo Rabithah Alawiyah agar Calon Korban Percaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com