Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekeluarga yang Bunuh Diri Tangannya Saling Terikat saat Terjun di Apartemen Penjaringan

Kompas.com - 10/03/2024, 19:55 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebut empat orang yang lompat bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, dalam kondisi terikat saat terjun dari lantai 22.

Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, sang ayah berinisial EA (51), awalnya terikat tali dengan anak laki-lakinya, JL (18). Namun, tali itu terlepas.

"Pada saat terjatuh kondisi di bawah itu masih dalam kondisi EA terikat dalam tali yang sama dengan JL," kata Agus saat dikonfirmasi, Minggu (10/3/2024).

Baca juga: Keluarga yang Bunuh Diri Bersama Sudah Dua Tahun Tak Tempati Apartemen di Penjaringan

"Saat di bawah, tali itu terlepas," tambah Agus.

Sedangkan sang ibu AIL, tangannya terikat dengan anak perempuannya berinisial JWA (13).

Saat mendarat, tali itu pun masih terikat.

Saat ini, keempat jenazah sekeluarga itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi.

Polisi masih menyelidiki motif sekeluarga itu bunuh diri.

"Masih kami tindaklanjuti motif dari kasus ini," ucap Agus.

Sebelumnya, satu keluarga berinisial EA, AIL, JWA, dan JL mengalami luka parah usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: Sang Ayah Sempat Cium Anggota Keluarga Sebelum Terjun Bersama di Apartemen Penjaringan

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban ditemukan tewas di depan lobi apartemen dalam kondisi yang mengenaskan.

"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," ujar Gidion saat dikonfirmasi.

Berdasarkan identifikasi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Metro Jakarta Utara, ditemukan beberapa luka pada tubuh korban sebagai berikut:

1. Korban EA: Luka parah pada bagian belakang kepala; pinggang, kedua tangan dan kaki patah;

2. Korban AIL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;

3. Korban JWA: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;

4. Korban JL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah.

Baca juga: Ada Taburan Bunga di Tempat Jatuhnya Satu Keluarga di Apartemen Penjaringan

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com