Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Ramadhan, Pedagang Buah Ini Beralih Jual Bahan Takjil karena Lebih Cuan

Kompas.com - 11/03/2024, 14:51 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menyambut bulan Ramadhan, bahan baku takjil yakni kolang-kaling, cincau hitam, dan biji selasih laris manis diborong pembeli.

Penjual bernama Ahmad (32) menyebut dagangannya jelang Ramadhan tahun ini ramai pembeli.

Sebelum bulan Ramadhan, Ahmad sehari-hari berjualan buah di tempat yang sama.

Baca juga: Penjual Cincau dan Kolang-Kaling Musiman Laris Manis di Pasar Anyar Bogor

Namun, khusus selama Ramadhan, barang dagangannya beralih.

Ia tak mau menyia-nyiakan momen Ramadhan yang menurutnya bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar.

“Karena puasa, saya ganti jualan,” kata Ahmad saat ditemui Kompas.com, Senin (11/3/2024).

Banyak pembeli yang datang sejak pagi meski pun puasa Ramadhan tahun ini belum dimulai.

“Pada persiapan beli buat puasa besok kali ya, jadi belanjanya sekarang. Paling banyak dicari mah kolang-kaling,” imbuh dia.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Ahmad tengah sibuk memasukkan potongan cincau hitam ke dalam plastik.

Baca juga: Pengunjung Pasar Anyar Borong Baju Lebaran Sebelum Ramadhan, Warga: Kalau Pas Puasa, Bisa Enggak Gerak

Ia juga kerap melayani pembeli yang datang untuk membeli atau sekadar bertanya-tanya soal harga barang dagangannya.

Ahmad mengatakan, dalam sehari, dia bisa menjual puluhan bungkus cincau.

Begitu pula dengan kolang-kaling yang habis puluhan kilogram dalam sehari.

Ahmad bersyukur, dari hasil berjualan cincau dan kolang-kaling, ia bisa meraup omzet ratusan ribu rupiah per hari.

“Satu kilogram kolang-kaling saya hargain Rp 15.000, cincau satu plastiknya Rp 5.000, kalau jeli sama biji selasih di plastik kecil cuma Rp 10.000 per bungkusnya,” ujar Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com