Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Kereta Api untuk Lebaran dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen Masih Tersedia

Kompas.com - 11/03/2024, 13:44 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta masih membuka pemesanan tiket kereta api untuk Lebaran.

Secara total pada masa angkutan lebaran 2024 selama 22 hari, mulai 31 Maret-21 April 2024 terdapat 1.537 perjalanan.

Dari 1.537 perjalanan, tersedia 844.741 kursi untuk keberangkatan awal dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen.

"Jumlah tersebut sudah termasuk dengan KA tambahan (344) yang akan dioperasikan pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2024," kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: Potret Toleransi Saat Nyepi di Kampung Bali Bekasi, Warga Jadi Pecalang Jaga Umat Hindu Ibadah

Dari jumlah 844.741, sebanyak 390.000 di antaranya sudah dipesan.

"Di luar tanggal favorit 31 Maret-3 April 2024 dan keberangkatan tanggal 12-21 April 2024 masih cukup banyak tersedia," ujar Ixfan.

Kereta api tambahan itu berangkat dari Stasiun Gambir sebanyak 10 KAJJ (Kereta api jarak jauh) dan Stasiun Pasar Senen sebanyak 6 KAJJ.

Ixfan mengatakan, tambahan KA tersebut untuk mengakomodir tingginya animo masyarakat yang belum mendapatkan tiket perjalanan periode lebaran tahun 2024.

Baca juga: Pengunjung Pasar Anyar Borong Baju Lebaran Sebelum Ramadhan, Warga: Kalau Pas Puasa, Bisa Enggak Gerak

"344 perjalanan KA Tambahan yang berangkat dari area KAI Daop 1 Jakarta tersedia untuk perjalanan relasi favorit, yakni Jakarta-Solo, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Malang, dan lainnya," ucap Ixfan.

Pemesanan tiket kereta api tambahan dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, contact center 121 dan berbagai mitra penjualan resmi yang bekerja sama dengan KAI.

Adapun loket di stasiun hanya melayani penjualan tiket go show mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com