JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kurma di Pasar Jatinegara bernama Uud (65) mengungkapkan, ia tidak pernah menjual kurma Israel sejak mulai berjualan tahun 1978.
Oleh karena itu, Uud menyambut baik imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar masyarakat Tanah Air tidak mengonsumsi dan membeli kurma Israel.
"Soal imbauan enggak boleh konsumsi (dan jual) kurma Israel dari MUI, saya nurut saja. Lagi pula saya juga enggak pernah jual kurma Israel," terang Uud di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (13/3/2024).
Uud menjual beragam jenis kurma, mulai dari Khalas, Tunisia tangkai dan madu, Golden Valley Mesir, Medjool Palestina, Ajwah, dan Sukari.
Baca juga: Berkah Ramadhan, Pedagang Kurma di Pasar Jatinegara Raup Untung Jutaan
Ia selalu memastikan asal kurma yang hendak dijual kepada distributor. Sejauh ini, kurmanya tergolong aman.
Uud menduga, ada kemungkinan para pelanggannya tidak pernah menanyakan asal buah kurmanya karena ia sudah lama berjualan di sana.
"Sejak MUI keluarin imbauan, enggak ada juga pelanggan yang nanya ada kurma Israel atau enggak di dagangan saya. Karena saya sudah lama di sini, orang-orang yang sering ke pasar juga mungkin sudah tahu saya jual kurma apa saja," papar Uud.
Pedagang kurma lainnya, Elawati (52), juga memastikan bahwa seluruh jenis kurma yang dijualnya tidak berasal dari Israel.
Selain memastikan ke distributor, ia pun mengecek setiap barcode dan keterangan negara asal di setiap kemasan kurma.
Baca juga: Sukari dan Golden Valley Mesir Jadi Kurma Paling Laris di Pasar Jatinegara
"Saya sih ikutin saja imbauan dari MUI. Selama ini saya enggak jual kurma Israel sih, karena di setiap dus ada keterangannya kurma asal dari mana," ujar Elawati di lokasi, Rabu.
Sama dengan Uud, Elawati juga sudah berdagang kurma cukup lama di sana. Ia mulai berjualan sejak tahun 1996.
Selama ini, tidak pernah ada yang menanyakan asal usul kurma yang dijajakan Elawati.
Namun, sejak MUI mengeluarkan imbauan terkait kurma Israel, ada beberapa pelanggan yang memastikan hal tersebut kepada Elawati.
"Pembeli sebagian besar nanya saya ada jual kurma Israel enggak, kalau jual mereka enggak mau beli di tempat saya. Saya bilang dari dulu enggak pernah jualan kurma Israel," ucap Elawati.
Baca juga: Pedagang Kurma di Pasar Jatinegara Sebut Dagangannya Ramai Dibeli Menjelang Ramadhan dan Lebaran
Sebelumnya, MUI melarang umat Islam Indonesia menjual-belikan kurma produk pertanian Israel untuk keperluan Ramadhan 1445 Hijriah.
Larangan itu disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.
"Jangan di bulan Ramadhan menjual produk-produk Israel. Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina," katanya, diberitakan Kompas.com (11/3/2024).
Sudarnoto juga mengingatkan umat Islam di Tanah Air supaya melanjutkan gerakan boikot terhadap produk-produk impor atau buatan korporasi yang pro Zionisme dan Israel.
"Mengingatkan kembali bahwa kita umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan memboikot produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan negara yang berafiliasi dengan Israel," ujar Sudarnoto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.