Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Kompas.com - 19/03/2024, 12:42 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Mama mau pergi demo dulu, demi masa depan kalian".

Demikian pesan Esa (45) kepada empat anaknya, Senin (18/3/2024) jelang siang.

Dari rumah petaknya di Tugu Selatan, Jakarta Utara, Esa bertolak ke Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, menggunakan bus Transjakarta.

Merujuk pada informasi yang berseliweran di media sosial, ia mengetahui akan ada unjuk rasa digelar di sana.

Baca juga: Demo Tuntut Pemakzulan Jokowi Akan Berlangsung hingga 20 Maret 2024 di KPU, Bawaslu dan DPR RI

Sebagai seorang ibu, Esa turut terpanggil dalam unjuk rasa yang memprotes dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.

Selain itu, ia juga menjadi salah satu orang yang mendukung pemakzulan Presiden Joko Widodo.

Sebab, selain dianggap menjadi pihak yang bertanggung jawab atas dugaan kecurangan pemilu, pemerintah juga dianggap gagal menstabilkan harga pangan.

"Emak-emak turun ke jalan kayak begini kalau kondisinya sudah mengganggu dapur," ujar Esa saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (18/3/2024).

"Bayangin saja, beras yang harganya biasanya Rp 11.000 per liter, sekarang jadi Rp 15.000. Meresahkan banget," lanjut ibu rumah tangga itu.

Selain beras, harga bahan pangan lain juga merangkak naik seolah tidak bisa dikendalikan.

Baca juga: Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Esa meyakini, apa yang ia lakukan saat ini bukan untuk dirinya semata, tetapi untuk masa depan anak-anaknya juga.

"Saya enggak suka kezaliman. Pemimpin yang zalim memang sudah ada dari dulu. Kalau sekarang ada lagi, ya kita lawan," ujar dia.

Ia sekaligus berharap keempat anaknya mendapatkan pendidikan politik yang baik berdasarkan situasi dan kondisi negeri sekarang.

"Jadi biar mereka tahu negara lagi kayak begini," lanjut Esa.

Sebagai informasi, sekelompok massa yang menggelar aksi di KPU RI mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi, Senin (18/3/2024).

Mereka membawa dua spanduk besar yang berisi tuntutan agar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dilengserkan.

"Tumbangkan dan Adili Jokowi. Pecat Ketua KPU RI dan Ketua Bawaslu RI," bunyi tulisan dalam spanduk yang dibentangkan di mobil komando.

Baca juga: Ikut Demo di KPU RI, Pelajar dan Mahasiswa: Kami Dukung Penuh Keputusan Hasil Pemilu

"Tolak Pilpres Curang! Perusak Konstitusi, Penjahat Demokrasi. Lengserkan Jokowi! Komplotan penipu ulung, pecat Ketua KPU RI, Ketua Bawaslu RI, dan Hakim MK!" bunyi spanduk yang lain.

Dalam spanduk itu, ada foto Presiden Jokowi dengan bayangan menyerupai boneka pinokio yang berhidung panjang.

Selain itu, ada foto Ketua KPU RI Hashim Asy'ari, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, dan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com