Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Kompas.com - 19/03/2024, 15:54 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Marbut Masjid Al Jabr, Tamin (65) mengaku tidak mempunyai kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) saat usianya sudah senja.

Oleh karena itu, Tamin terpaksa mengorek tabungannya yang dia sisihkan dari upah marbut saat jatuh sakit.

“Saya tuh enggak dapat BPJS, enggak ada. (Asuransi kesehatan juga) enggak. (Kalau sakit) ya dari uang lebih saja,” ucap Tamin kepada Kompas.com di Masjid Al Jabr, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

“Jadi, dikit-dikit saya simpan. Bukan simpan di bank, enggak. Ya sakit kan enggak ada yang mau. Tapi nanti kalau sakit, pusing. Ya kita palingan periksa, ke klinik, pakai uang sendiri,” lanjut dia.

Tamin juga tidak mendapatkan Kartu Lansia. Penyebabnya, anaknya mempunyai kendaraan roda empat atas nama Tamin.

Menurut dia, ini hanya kekeliruan dari pihak Kelurahan Pondok Labu yang tidak mengecek langsung.

“Di sini ada yang dapat (BPJS), ada yang enggak. Kan lihat dari keadaan juga. Saya kemarin saja itu, batal dapat Kartu Lansia. Karena kelihatan, mobil anak saya itu suratnya atas nama saya. Yang punya mobil itu anak saya, tapi atas nama saya. Ya batal,” kata dia.

“Iya (tahun ini) gagal dapat Kartu Lansia. Padahal kan itu anak yang bayar. Anak cuma pinjam nama doang. Karena mau balik nama ke Bogor jauh. ‘Ya sudah nama Baba saja’, gitu. Jadi di Jakarta saja,” ungkap Tamin.

Dalam kehidupan sehari-hari, Tamin mempunyai empat orang anak, yakni dua laki-laki dan dua perempuan.

Baca juga: Cerita Tobat Tamin, Dulunya Pemain Gaple, Kini Marbut Masjid Al-Jabr

Hanya saja, buah hatinya hanya tersisa dua karena dua anak perempuannya telah menghadap Sang Pencipta. Bukan hanya itu, dia juga telah kehilangan istrinya untuk selamanya.

Dari anak-anaknya ini, Tamin sudah mempunyai delapan cucu.

“Anak saya yang paling tua itu laki-laki, usianya 40-an. Sekarang saya punya delapan cucu. Pengeluaran untuk anak sudah enggak ada, karena sudah pada berkeluarga. Paling (pengeluaran) kasih jajan cucu,” tutur Tamin.

Tamin juga enggan mengungkapkan upah yang dia terima per bulan sebagai marbut. Namun, sesekali ada beberapa jemaah yang berbaik hati memberikan rezekinya.

“Dari marbut, ya Alhamdulillah. Jangan disebutkan, tapi ya Alhamdulillah. Yang paling utama adalah bersyukur. Mau berapa pun kita punya duit, tapi kalau kita enggak bersyukur, ya enggak pernah cukup,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com