Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini Demo di KPU RI, Massa Berangsur-angsur Membubarkan Diri

Kompas.com - 20/03/2024, 20:49 WIB
Xena Olivia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, mulai membubarkan diri jelang pembacaan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres), Rabu (20/3/2024) malam.

Mereka mulai membubarkan diri selepas menyantap buka puasa bersama.

Pengamatan Kompas.com di loaksi sejak pukul 19.00 WIB, suasana di sekitar KPU RI sudah relatif sepi. Berbeda dengan gelaran aksi yang biasanya ramai dengan suara orator di atas mobil komando, kini hanya terdengar suara penjual tahu bulat.

Baca juga: Demo di KPU, Massa Bakar Sampah Sambil Bawa Banner Jokowi Biang Kecurangan

Jumlah massa yang tersisa di lokasi juga sudah berkurang ketimbang pada siang hari tadi.

Bahkan, mobil komando yang sedari siang parkir di sisi perempatan Jalan Imam Bonjol kini telah pergi.

Hanya tersisa sedikit pedemo yang masih duduk-duduk di trotoar dan tengah jalan raya dekat pagar beton yang membentang di kedua sisi arus Jalan Imam Bonjol.

Api yang menyala dari sampah dibakar juga kini telah mengecil. Namun, asapnya masih cukup tebal dan membubung tinggi.

Sementara itu, pasukan oranye sudah sigap datang dan menyapu segala sampah yang tertinggal di area demo terselenggara.

Hanya dalam waktu singkat, jalanan yang semula penuh dengan jejak sampah makanan dan minuman kini bersih seperti sedia kala.

Baca juga: Berbeda dengan Polisi, Panitia Demo di Depan DPR Sebut 47 Orang Ditangkap dan Belum Kembali

Lebih lanjut, arus lalu lintas di perempatan Jalan Imam Bonjol juga terpantau ramai lancar. Kendaraan yang melaju dari arah Kuningan ke arah Menteng dapat bergerak tanpa terhambat.

Sementara itu, sejumlah pedemo yang tersisa menggelar orasi kecil-kecilan. Mereka berpindah titik dari satu tempat ke tempat lain.

Mereka menyerukan tuntutan mereka terkait pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan penolakan terhadap pemilu curang.

Sejumlah penonton orasi tampak merekam aksi itu dan melakukan siaran langsung.

Baca juga: Saat Sapu Lidi Jadi Simbol Perlawanan Emak-emak Lawan Oknum Pelaku Kekerasan pada Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Megapolitan
Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Megapolitan
Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Megapolitan
Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Megapolitan
Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Megapolitan
Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Megapolitan
Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Megapolitan
Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com