Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendataannya Kacau, Pengungsi Banjir di Tegal Alur Sempat Kelaparan

Kompas.com - 25/03/2024, 06:15 WIB
Rizky Syahrial,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

"Ketika bantuan datang, ada warga yang telepon, 'Woi kemari nih ada bantuan', banyak yang datang lagi, kan begitu," papar Agus.

"Ya kan kami mau bagaimana, kalau memang dari sananya adanya seukuran itu kami hanya bisa mengakali saja," tambah dia.

Agus berharap pendataan untuk para pengungsi bisa lebih baik lagi ke depannya sehingga bantuan makanan bisa tersampaikan ke warga yang lebih membutuhkan.

Baca juga: Dikunjungi Lurah hingga Wali Kota, Korban Banjir di Tegal Alur: Bawa Bantuan tapi Enggak Diturunin

Pengungsi dapat satu nasi boks per KK

Nina (50), warga RW 03 Tegal Alur, mengaku hanya dapat bantuan satu nasi boks per kartu keluarga awalnya.

Padahal, Nina sudah mengungsi di Rusun Lokbin Tegal Alur sejak Jumat (22/3/2024). Bantuan nasi boks untuk satu KK baru sampai Jumat malam.

Karena bantuan kurang, ia terpaksa harus mengalah kepada anak dan cucunya. Dia harus menahan lapar sampai Sabtu (23/3/2024) siang.

"Ada mahasiswa datang kemarin siang, saya ditanya 'ibu kenapa', saya jawab 'saya lapar dek'. Ia bilang mau mengadukan ke pemerintah," ucap Nina.

Tak lama setelah mahasiswa itu datang, bantuan makanan satu boks nasi per KK itu datang lagi pada Sabtu malam.

Tak hanya itu, bantuan sabun, selimut, bantal, dan karpet juga didapat oleh para pengungsi banjir di rusun ini.

"Kalau tidak ada mahasiswa itu, saya mungkin sudah kelaparan lagi sekarang. Saya terima kasih sekali," kata Nina.

Hingga Minggu sore, Nina masih mengungsi lantaran genangan air di rumahnya masih tinggi.

Selain itu, Nina dan keluarganya belum tahu bagaimana mereka bisa makan malam ini.

"Saya masih harus mengungsi di sini hingga esok pagi kayaknya. Alhamdulillah rusun ini memperbolehkan menginap," papar ia.

Baca juga: Bantuan Makanan untuk Pengungsi Sempat Terhambat, Lurah Tegal Alur: Aksesnya Sulit, Semua Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Megapolitan
Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Megapolitan
PDI-P Usung Sekda Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

PDI-P Usung Sekda Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com