Maklum, Sumardi menyukai sejarah sehingga ia tak hanya bisa menunjukkan lokasi makam, tetapi sering kali juga bisa menceritakan latar belakang orang-orang yang dimakamkan di sana secara mendetail.
"Kalau bertemu keluarga, saya tanya, makam siapa ini, Bu? Terakhir posisi beliau sebagai apa? Kan di batu nisan hanya ada nama dan pangkat. Oh, misalnya ketua PSSI, atau apa," cerita Sumardi.
"Jadi, suatu saat kalau ada ziarah dari KONI, saya bisa cerita. Lalu misalnya ditanya, 'Kok Pak Mardi tahu?' Saya jawab, ya dari keluarga, begitu saja," lanjut dia.
Sumardi merasa bangga akan pekerjaannya. Apalagi saat melayani para pejabat, contohnya pimpinan negara.
"Pak Habibie, Bu Ainun. Itu saya sampai lembur. Dikasih tahu, 'Di, itu lubang (lahat) kurang lebar'. Saya respons, 'Oh siap'. Dengan senang hati bisa melayani," tutur dia.
Baca juga: Penjaga Makam Ini Bangga, Anaknya Jadi Lulusan Terbaik SMKN Jateng hingga Bisa Kuliah di UI
Lantaran masa baktinya sudah selesai, Mardi bercita-cita ingin mempunyai penerus. Menurut dia, ada beberapa penjaga makam yang bisa memiliki ingatan cemerlang seperti dirinya.
"Mereka bilang, 'Mas saya pengin kayak sampeyan gimana caranya?' Saya jawab, hati pikiran sama. Enggak macam-macam. Ikhlas dan tulus. Itu saja. Jangan cari materi, kita pelayanan di sini," ujar Mardi.
Ia berharap nasihatnya itu berguna untuk penjaga makam yang masih aktif di TMP Kalibata. Ia juga berpesan agar para penjaga makam bisa melayani tamu dengan baik.
"Layani dengan baik yang berziarah sebenar-benarnya. Jaga kebersihan TMP Kalibata," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.