Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Kompas.com - 19/04/2024, 17:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang berlangsung di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (19/4/2024), kini dijaga ketat oleh polisi.

Pengamatan Kompas.com, sejumlah polisi dari satuan Sabhara dari Polda Metro Jaya berjaga tepat di sisi kanan dan kiri patung kuda.

Sejumlah polisi itu dilengkapi atribut pengaman berupa helm, rompi, serta tongkat dari bambu. Mereka berbaris memanjang ke samping, memantau setiap gerakan dari massa aksi yang menggelar penyampaian pendapat.

Baca juga: Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Ada dua kubu massa dalam aksi itu, yakni dari kubu yang menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) bersikap adil dan benar dalam menyelesaikan sengketa Pemilu 2024, serta pendukung Capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Penjagaan itu dilakukan buntut ada aksi lempar berbagai benda yang mewarnai penyampaian pendapat di sekitar patung kuda.

Awalnya, unjuk rasa menuntut MK bersikap adil dan benar dalam menyelesaikan sengketa Pemilu 2024 itu berlangsung kondusif.

Situasi kemudian berubah panas ketika ada kelompok massa yang datang dan menempati sisi kiri patung kuda, tepatnya di depan Pos Polisi Monas.

Belum diketahui identitas kelompok massa yang baru tiba itu. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda mengenakan pakaian bebas beserta satu unit mobil komando.

Kelompok massa yang baru tiba itu merupakan pendukung Prabowo-Gibran.

Baca juga: Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Tidak diketahui apa penyebab pastinya, massa yang sudah lebih dulu berunjuk rasa kemudian melemparkan sejumlah benda ke arah massa yang baru tiba, yakni botol air mineral, batu, dan bongkahan tanah.

Hingga pukul 16.32 WIB, suasana area patung kuda berangsung kondusif. Kedua belah pihak melanjutkan aksi unjuk rasa dengan tuntutan masing-masing.

Adapun yang disuarakan dari para pendukung pasangan Prabowo-Gibran itu mengawal suara Pemilu 2024.

"Mengawal suara Prabowo-Gibran. 96,2 juta suara rakyat memilih dari hati, bukan karena bansos," bunyi tulisan yang tertera dalam spanduk yang dibawa massa pendukung Prabowo-Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com