Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Kompas.com - 03/05/2024, 11:25 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan resmi menutup penyelidikan kasus kematian anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, menjelaskan, kasus ini ditutup karena pihaknya menilai kematian korban murni akibat bunuh diri.

“Kami sudah simpulkan bahwa kejadian ini adalah peristiwa bunuh diri, sehingga kami anggap perkara ini sudah selesai dan kami tutup,” ujar Bintoro kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).

Meski demikian, masih ada sejumlah hal yang belum terungkap dalam kasus kematian RAT, mulai dari motif, hingga sosok pengusaha yang disebut sempat dikawal RAT.

Motif

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Rahmat Idnal mengatakan, Brigadir RAT bunuh diri karena diduga ada masalah pribadi. Namun, sampai saat ini, belum ada bukti konkret atas dugaan tersebut.

“Dugaan (motif) ada masalah pribadi,” kata dia, Jumat (26/4/2024).

Baca juga: Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Sementara, AKBP Bintoro menyebut, penyidik masih terus mendalami motif Brigadir RAT mengakhiri hidupnya, meski kasus terkait penyebab kematian korban telah ditutup.

“Motif masih kami dalami. Masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan melakukan bunuh diri,” tutur dia, Selasa.

Sosok pengusaha

Terpisah, Kabid Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes (Pol) Michael Irwan Thamsil, mengatakan, Brigadir RAT sempat menjadi ajudan seorang pengusaha selama di Jakarta.

Hal itu terungkap setelah Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulut melakukan penyelidikan internal.

“Hasil pemeriksaan Divisi Propam Polda Sulut demikian (Brigadir RAT menjadi ajudan pengusaha),” ungkap Irwan saat dikonfirmasi, Selasa.

Namun, Irwan menyebut, Brigadir RAT tak mengantongi izin atau surat tugas selama menjadi ajudan pengusaha yang tak diketahui namanya itu.

Baca juga: Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

“Hasil pemeriksaan dari Propam Polda Sulut menyatakan bahwa Brigadir RAT, tidak ada surat tugas dan izin dari kesatuan atau pimpinannya,” tuturnya.

Irwan pun belum bisa mengungkap sosok pengusaha yang dikawal Brigadir RAT. Ia menyebut, Propam Polda Sulut masih menyelidiki perihal ini.

“Masih didalami Propam, termasuk apakah dia sebenarnya jadi ajudan atau driver (sopir),” imbuh dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com