Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Kompas.com - 06/05/2024, 18:35 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Marat, Ketua RW 002 Setu, Tangerang Selatan mengatakan, warganya sudah mengeluhkan aktivitas ibadah yang dilakukan sejumlah mahasiswa di sebuah kontrakan yang ada di wilayahnya.

“Sejauh ini (kegiatan ibadah para mahasiswa itu) memang sudah dikeluhkan sama warga,” ujar dia saat ditemui di lokasi, Senin (6/5/2024).

Warga kemudian menyampaikan keluhan tersebut kepada Ketua RT setempat.

Baca juga: Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Ketua RT akhirnya melakukan tindakan dengan cara menegur.

“Kegiatannya (ibadah) setiap seminggu atau dua minggu sekali, enggak nentu. Akhirnya Ketua RT tegur kemarin, tetapi pas saya datang sudah terjadi keributan,” tutur Marat.

Menurut pengakuan warga, kata Marat, mahasiswa melakukan pemukulan lebih dulu.

Akibatnya, warga tersulut emosi dan terjadilah keributan.

“Saya bilang, ‘Sudah, sudah. Jangan pada emosi’. Lalu warga bilang, ‘Bukan begitu, karena saya sudah kena pukul pak RW. Saya dipukul’,” cerita dia.

Di lain sisi, Marat mengungkapkan, memang tidak ada izin dari mahasiswa terkait aktivitas yang mereka lakukan.

Selain itu, selalu ada puluhan mahasiswa di dalam kontrakan meski yang menyewa hanya satu atau dua orang.

“Tidak ada izin ke RW. Saya juga tidak tahu persis berapa jumlah mahasiswa yang ada di sana (kontrakan),” imbuh dia.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Sebelumnya diberitakan, peristiwa pengeroyokan tersebut mengakibatkan sejumlah mahasiswa mengalami luka dan trauma.

Dikutip dari akun TikTok @kakaoleng951, Senin (6/5/2024), pengeroyokan terjadi ketika para mahasiswa beribadah di salah satu rumah warga di Tangerang Selatan.

Dalam video yang diunggah, dinarasikan bahwa pengeroyokan bermula dari provokasi yang digaungkan oleh Ketua RT setempat.

"Terjadi provokasi terhadap mahasiswa-mahasiswi yang sedang melakukan ibadah. Lalu, terjadilah pemukulan bahkan pembacokan, yang hari ini kami laporkan," kata seorang pria yang menyebut dirinya berasal dari sebuah komunitas.

Pria itu melanjutkan, provokasi terhadap sejumlah mahasiswa itu berujung pada penganiayaan. Bahkan, ada korban luka ringan dan luka berat.

"Korban satu lagi sampai saat ini belum bisa dihubungi karena trauma. Beliau dari Jonggol, laki-laki, ingin membantu adik-adik cewek ini memisahkan karena ini dikeroyok oleh orang-orang setempat. Namun, dia jadi korban juga," papar pria itu.

Baca juga: Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com