Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Kompas.com - 07/05/2024, 06:22 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 06/RW 03 Kelurahan Klender, Kabul mengatakan bahwa tawuran di Pasar Deprok menelan biaya jutaan rupiah hanya untuk petasan.

Pasalnya, pelaku tawuran selalu menggunakan petasan untuk diarahkan ke permukiman warga setempat. Sedangkan bentrokan terjadi hampir setiap malam di pertigaan dekat Pasar Deprok.

Hal tersebut Kabul ungkapkan dalam perbincangannya dengan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicholas Ary Lilipaly saat sedang patroli di salah satu titik rawan terjadinya tawuran, yakni Pasar Deprok, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.

“Petasan saja, itu diperkirakan habis jutaan (rupiah), selalu dihidupkan, selalu menyerang ke sini. Pertama, pakai tiga motor. Setelah itu, lari,” kata Kabul di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Nicholas mengatakan, orang yang menyalakan petasan untuk menembaki permukiman warga Klender merupakan provokator.

Yang bersangkutan diduga tidak terlibat dalam tawuran antarawarga Cipinang Muara dengan Klender.

“Kadang-kadang, provokator itu cuma pengin menggerakkan, dia cuma lihat (warga) berantam, tapi dia tidak terlibat tawuran,” ucap Nicholas.

“Dia membunyikan petasan (karena) dia mau melihat orang-orang dua ini (warga Cipinang dan warga Klender) berantam. Itu kepuasan tersendiri bagi dia,” tambah Nicholas.

Menurut Nicholas, seyogiayanya warga Klender harus mengendalikan diri dan menahan amarah.

Belum selesai Nicholas berbicara, Kabul menimpali.

Baca juga: Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

“Tetapi, kalau terus-terusan setiap hari, kita dikasih petasan, mau tidak mau, ya marah dong. Enggak kuat kita,” ujar Kabul.

Nicholas menjelaskan, ulah provokator yang membuat warga Klender dan Cipinang Muara bertengkar sudah sempat dia tangani di wilayah yang berbeda.

“RW 01 dan RW 02, sebetulnya, awal mulanya kayak gitu, petasan. Saya batasi (warga), jangan direspon. Akhirnya, saya kumpulkan (orang yang terlibat tawuran), sekarang bebas dari tawuran,” ungkap Nicholas.

Oleh karena itu, Nicholas meminta warga untuk bekerja sama. Apabila warga Klender sudah mendengar petasan sebagai petanda akan dimulai tawuran di Pasar Deprok, segera melaporkannya ke polisi.

“Biar kami datang, terus kami bantu. Kalau ada anggota keluarga yang terlibat, ya diserahkan saja, supaya dikasih tahu. Kami kan mau cari tahu teman-temannya itu siapa saja. Nanti, kami lakukan pembinaan,” imbuh Nicholas.

Baca juga: Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com