DEPOK, KOMPAS.com - Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana, Depok, mempercayai kredibilitas perusahaan otobus (PO) yang disewanya untuk kegiatan perpisahan siswa ke Jawa Barat.
"Sebenarnya, kami dari awal sudah merasa yakin dengan PO ini. Kalau kaki enggak yakin, kami enggak akan memberangkatkan bus ini," kata Perwakilan Bagian Informasi Dian Nurfarida, Minggu (12/5/2024).
Baca juga: Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa
Pihak sekolah awalnya juga mengira ketiga bus yang dipilih untuk memberangkatkan muridnya sudah laik jalan.
"Awalnya, kami sudah merasa (bus itu) cukup layak untuk memberangkatkan (murid). Alhamdulillah, untuk yang dua bus baik-baik saja," ujar Dian.
Namun, ia mengakui, pihak sekolah tidak berlangganan PO bus tertentu sehingga berganti-ganti setiap tahunnya.
"Ini bukan bus yang digunakan setiap tahun, (biasa) berganti-ganti," terang Dian.
Namun, ia masih belum memastikan apakah ketiga bus berasal dari PO yang sama atau bukan.
"Kami belum cek sih karena kami masih fokus ke yang tadi kami bilang (fokus kepada korban). Nanti kami akan koordinasikan dengan pihak kepolisian," tutur Dian.
Baca juga: Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus Dikenal Perhatian dan Profesional
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45, mengakibatkan 11 korban tewas.
Bus berpelat AD 7524 OG itu diduga mengalami rem blong.
Saat memasuki jalan menurun di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyeberang ke jalur berlawanan dan menabrak mobil Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.
Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Penumpang bus berserakan di jalan. Akibat dari kecelakaan ini, 11 orang tewas yang terdiri dari sembilan siswa, satu guru, dan satu warga lokal.
Seluruh korban tewas sudah dimakamkan.
Baca juga: Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak
Berdasarkan hasil olah TKP sementara, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan maut pariwisata tersebut.
"Jadi, kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," ujar Aan.
Namun, dari temuan hasil olah TKP itu perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah penyebab peristiwa itu akibat rem blong atau ada faktor lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.