Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Kompas.com - 29/05/2024, 20:36 WIB
Rizky Syahrial,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalideres, Jakarta Barat, berinisial AS (15) mengalami trauma usai diduga jadi korban pemerkosaan.

"Kalau lihat baju sekolah, dia bilang 'mama enggak mau sekolah'," ujar ibu AS, R saat dihubungi, Rabu (29/5/2024).

R menambahkan, anaknya yang mengidap tuna rungu dan keterbelakangan mental itu selalu menolak ketika dipakaikan seragam sekolah.

Baca juga: Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

"Jadi kalau saya pakaikan baju sekolah, dia buang bajunya. 'Mama enggak mau sekolah'," kata R.

R berkeyakinan anaknya menjadi korban pemerkosaan di lingkungan sekolahnya. Sebab, AS sudah menunjuk salah satu foto teman sekelasnya saat ditanya sang ibu terkait kasus dugaan pemerkosaan ini.

"Anak saya enggak pernah ke mana-mana, hanya ke sekolah habis itu pulang," terang R.

Dari kejadian ini, R harus merawat AS lebih ekstra dan meninggalkan pekerjaannya.

"Saya enggak bisa kerja. Anak saya enggak mau ditinggal di rumah sendiri. Jadi, kemana-mana selalu saya dampingi," tutur R.

Kini, Polres Metro Jakarta Barat sedang memproses laporan keluarga AS terkait kasus pemerkosaan.

"Sedang kami proses laporannya," ucap Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Reliana Sitompul saat dihubungi.

Reliana belum mengungkapkan lebih detil mengenai kronologi kejadian yang dialami AS.

Namun, dia memastikan akan memproses laporan dari keluarga AS itu.

"Pasti laporan kami proses," tambah Reliana.

Dihubungi terpisah, paman AS, S, berharap laporan ini bisa menguak pelaku.

"Supaya terungkap siapa dalang di balik semua ini," kata S.

Baca juga: Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

S juga berharap Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bisa berikan upaya maksimal untuk dampingi AS.

"Sudah ada tujuh petugas PPPA yang ikut, mudah-mudahan upaya dilakukan semaksimal mungkin," kata S.

Diberitakan sebelumnya, AS diduga diperkosa oleh teman sekelasnya hingga hamil.

Ibu korban, R menuturkan, sang anak mengaku peristiwa pemerkosaan itu terjadi di sekolah.

"Saya kasih dua foto teman sekelasnya, dan dia langsung menunjuk salah satu pelaku," kata R.

Sementara itu, kepala sekolah AS, D, menuturkan, kecil kemungkinan pemerkosaan itu terjadi di dalam sekolah.

Sebab, lima bulan sebelum kehamilan AS terungkap, sekolah tengah meliburkan siswa karena ada ujian akhir semester dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

"Di bulan Desember (lima bulan sebelum Mei), dari segi waktu itu kan libur akhir semester," jelas D.

Baca juga: Siswi SLB Diduga Diperkosa di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com