Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Pasar Cipulir Terganggu dengan Proyek Galian Saluran Air yang Buat Lalu Lintas Makin Macet

Kompas.com - 08/06/2024, 07:41 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit pengunjung Pasar Cipulir yang mengeluhkan keberadaan proyek penggalian saluran air yang memakan badan Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Salah satunya diungkapkan oleh Nazar (53). Pria yang sehari-harinya mengambil barang di Pasar Cipulir itu mengaku bahwa aktivitasnya terganggu semenjak ada proyek galian.

“Ya terganggu sih, kan jadi butuh waktu lama saat antar-jemput barang,” ujar dia kepada wartawan di lokasi, Jumat (7/6/2024).

Baca juga: Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Nazar mengatakan, sebelum adanya proyek galian, kemacetan di sekitar Pasar Cipulir tak terlalu parah.

Namun, setelah proyek galian memakan badan jalan, kemacetan semakin tak terelakkan dan banyak kendaraan menumpuk di depan pasar.

“Ini kan lubang galiannya ada di sekitar pasar semua, jadi numpuk kendaraannya, macet kan. Tapi mau gimana, nikmati saja,” tutur dia.

Sementara itu, pengunjung Pasar Cipulir lainnya bernama Jufri (48) merasakan hal yang sama dengan Nazar.

“Ini kan seberangnya ITC Cipulir, kadang kita ada yang mau dibelanjakan di sana atau sebaliknya, jadinya kan ribet. Karena harus menembus kemacetan dulu,” ucap dia.

Maka dari itu, Jufri berharap, proyek saluran air ini bisa cepat selesai.

Ia meyakini bahwa tak hanya dirinya yang merasa terganggu dengan adanya proyek tersebut.

Baca juga: Omzet Pedagang Pakaian di Pasar Cipulir Turun 50 Persen Imbas Proyek Galian Saluran Air

“Harapannya bisa cepat selesai, karena semua pengunjung atau pedagang juga memiliki harapan yang sama pasti,” tutup dia.

Sebagai informasi, proyek penggalian saluran air di sepanjang Jalan Ciledug Raya dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

Galian yang nantinya akan menjadi kolam retensi atau penampungan air sementara sengaja dibuat untuk mengatasi permasalahan banjir di kawasan lampu merah Seskoal.

Nantinya ada beberapa titik kolam retensi yang berada di bawah Jalan Ciledug Raya.

Ketika air sudah penuh, sistem secara otomatis akan menembakkan air ke arah kali terdekat, dalam kasus ini adalah Kali Pesanggrahan yang terletak di sebelah Pasar Cipulir.

Proyek penggalian rencananya akan berlangsung hingga 30 November 2024.

Baca juga: Hujan Deras, Simpang Seskoal Cipulir Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com