Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Fay Anjing K9, Handler: "Guard Dog" Bukan Tipe Cengeng

Kompas.com - 11/06/2024, 13:15 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang handler anjing Tango K9 bernama Pellim (54) menyebut Fay, anjing Plaza Indonesia yang dipukul sekuriti bernama Nasarius, bukan jenis anjing yang cengeng.

"Pada prinsipnya, guard dog adalah anjing penjaga. Dia bukan tipe anjing yang cengeng. Tapi, kalau kita buat jadi cengeng, ya, jadi cengeng," kata Pellim saat diwawancarai Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Pellim menjelaskan, seorang handler melakukan koreksi ketika anjing berbuat salah untuk membangun karakternya menjadi lebih kuat.

Baca juga: Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Handler Anjing K9: Dia Enggak Salah

Selain itu, mengoreksi anjing dengan cara memukul juga upaya handler agar anjing bisa lebih mengendalikan emosinya.

Namun, untuk melakukan koreksi dengan cara dipukul, tentu saja seorang handler harus menyesuaikan pukulannya dengan kekuatan fisik anjing K9.

"Dalam koreksi kita membangun yang namanya fighthing spirit. Pada dasarnya, fisik guard dog memang kuat, tapi kita memukul, kita mengoreksi, ya, tentunya harus ditakar ukurannya," ucap Pellim.

Saat melakukan koreksi, seorang handler juga tidak boleh sembrangan. Anjing boleh dilakukan koreksi apabila berbuat kesalahan atau melanggar aturan saja.

Ketika melakukan koreksi atau memukul anjing, seorang handler juga tidak boleh membuatnya cidera atau traumatis.

Baca juga: Handler: Anjing K9 Tidak Bisa Disamakan dengan Peliharaan di Rumah

"Anjing tidak boleh traumatis, kita harus segera berdamai dengan anjing usai melakukan koreksi. Damainya dengan cara dielus biar enggak trauma, sambil diucapkan good girls, good boy," kata Pellim.

Pellim mengatakan, bukan hanya anjing yang perlu dibangun karakternya lewat pelatihan atau koreksi, hewan lain pun membutuhkan hal yang sama.

"Dari hasil pelatihan membentuk suatu karakter yang kuat dan mental yang kuat," ucap Pellim.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, aksi sekuriti Mal Plaza Indonesia pukuli anjing viral di media sosial X usai divideokan oleh warga sekitar yang tengah melintas.

Dalam video itu, sekuriti Plaza Indonesia terlihat memukul bagian kepala anjing sebanyak dua kali.

Baca juga: Tindakan Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing Dinilai Sudah Sesuai Prosedur

Para pengguna sosial media yang melihat video tersebut pun marah karena menganggap sekuriti itu melakukan penganiayaan terhadap hewan.

Akibatnya, sekuriti tersebut dipecat oleh pihak Mal Plaza Indonesia dan kehilangan pekerjaannya.

Setelah ditelusuri, ternyata sekuriti tersebut memukul anjing itu karena ingin menyelamatkan anak kucing yang ingin digigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com