Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok, Pelaku Emosi Dengar Pacar Dipukuli dan Diajak "Ngamar"

Kompas.com - 12/06/2024, 10:14 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - ND (19), pelaku utama pengeroyokan yang menewaskan pelajar berinisial FY (20) di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, disebut gelap mata usai mendengarkan cerita pacarnya RS (17).

“Semasa RS berpacaran dengan korban, RS mengaku ke kekasih barunya (ND) bahwa dirinya mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan,” kata Kapolsek Mampang Kompol David Yunior Kanitero saat jumpa pers, Selasa (11/6/2024).

David mengungkapkan, RS saat itu bercerita kepada kekasihnya bahwa dirinya pernah dipukuli FY.

Baca juga: Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Selain itu, RS mengaku pernah diajak berhubungan badan layaknya suami istri oleh korban semasa menjalin hubungan.

“Pada saat berpacaran dengan korban (FY), anak RS bercerita kepada tersangka ND pernah dipukuli dan pernah diajak tidur bersama, itu yang membuat ND marah. Jadi motifnya membalas dendam,” tutur David.

Karena tak saling kenal dengan FY, pelaku lalu meminjam ponsel RS untuk membuat janji temu dengan korban.

ND mengajak korban bertemu melalui direct message (DM) Instagram. Ia mengirimkan pesan itu melalui Instagram pribadi RS.

Baca juga: Polisi Tangkap Satu Pelaku yang Diduga Keroyok Pelajar Paket B di Kemang

“Ketika dikirimkan pesan lewat Instagram, FY berupaya menghindar dan mengakui bahwa dirinya salah, tetapi ND dan anak RS terus memaksa untuk bisa bertemu,” ucap David.

Karena tak membuahkan hasil, kedua pelaku akhirnya menghampiri FY di sekolahnya, di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.

FY yang sedang mengejar Paket B atau ijazah setara SMP kemudian kaget karena ND dan RS menghampirinya.

Kedua pelaku juga diketahui mengajak dua orang berinisial M dan Mr X, saat menyatroni korban.

“Pada Kamis, 6 Juni 2024, sekitar pukul 10.30 WIB, tersangka ND, anak RS dan dua tersangka yang masih buron lainnya menjemput korban FY di sekolah. Mereka bertempat lalu mengajak korban ke Jalan Kemang Timur V dan pengeroyokan pun terjadi,” ungkap David.

Baca juga: Pengeroyokan Pelajar Paket B di Kemang Diduga Dipicu karena Permasalahan Asmara

David menyebut korban dikeroyok tiga orang, yakni ND, M, dan Mr X.

FY tak bisa bertahan dan meninggal dunia di lokasi lantaran mendapatkan pukulan dan tendangan di area vital,

Atas perbuatan itu, empat orang yang terlibat telah ditetapkan sebagai tersangka.

Tersangka ND kami sangkakan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP subsider Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP.

Sementara, tersangka RS disangkakan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP subsider Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP juncto Pasal 56 ayat 2 KUHP.

Kini, polisi masih memburu keberadaan dua pelaku sisanya yang masih buron, M dan Mr X.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com