Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Kompas.com - 24/06/2024, 17:00 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia daerah pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu (DKI) Kota Jakarta Fahira Idris bidan masih menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting di negeri ini.

“Bidan adalah garda terdepan penanggulangan stunting. Oleh karena itu, segala sumber daya yang dimiliki negara sudah sepantasnya dicurahkan untuk mendukung penguatan kapasitas bidan dalam mendampingi keluarga sasaran intervensi stunting termasuk soal kesejahteraan bidan," ujar Fahira Idris dalam siaran persnya, Senin (24/6/2024).

Hal tersebut dikatakan Fahira Idris berkaitan dengan momentum peringatan Hari Bidan Nasional ke-73 yang jatuh pada Selasa (24/6/2024). 

Menurutnya, pada masa 1.000 hari pertama kehidupan anak, bidan menempati posisi strategis dalam mencegah stunting.

Hal ini karena para bidanlah yang dengan setia dan penuh dedikasi mendampingi keluarga sasaran intervensi stunting dalam pemenuhan nutrisi utama, seperti karbohidrat, lemak dan protein dan asupan yang kaya akan vitamin, mineral dan zat besi bagi ibu hamil.

Baca juga: Pengukuran Serentak Intervensi Stunting Baru Capai Separuh dari Target

Sementara itu, untuk ibu menyusui dan anak usai 0-23 bulan, bidan juga yang mendampingi pemberian makanan tambahan pemulihan bagi anak kurus dan promosi pertumbuhan terutama lewat pos pelayanan terpadu (posyandu).

Adapun 1.000 hari yang dimaksud, yaitu 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan bayi. Pada masa 1.000 hari inilah bidan menjadi pendamping setia memastikan nutrisi terpenuhi.

Ia mengungkapkan, stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia.

Walau di Indonesia tren angka stunting terus turun, tetapi masih harus bekerja keras untuk memenuhi ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20 persen.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022.

Karena bidan menjadi garda terdepan dalam memberantas stunting, Fahira Idris meminta agar mereka didukung dengan fasilitas yang memadai.

"Selain fasilitasi pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, upaya bidan dalam mencegah dan menurunkan angka stunting juga membutuhkan dukungan peningkatan infrastruktur kesehatan, kerja sama lintas sektor dan penggunaan teknologi informasi,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (24/6/2024).

Baca juga: DPD Raih Citra Positif dari Publik, Fahira Idris: Jadi Semangat untuk Realisasikan Aspirasi Rakyat

Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi bidan, salah satu implementasi konkritnya adalah mengadakan program pelatihan berkelanjutan bagi bidan tentang gizi dan pencegahan stunting, termasuk penggunaan teknologi digital untuk pembelajaran jarak jauh.

Adapun peningkatan infrastruktur kesehatan adalah dengan meningkatkan akses dan kualitas fasilitas kesehatan di daerah terpencil melalui pembangunan puskesmas dan posyandu yang dilengkapi dengan sarana memadai.

Selain itu, kata Fahira Idris, upaya bidan dalam mencegah dan menurunkan stunting membutuhkan kerja sama lintas sektor agar lebih maksimal.

Ke depan perlu optimalisasi penggalangan kerja sama dengan kementerian dan lembaga, serta sektor swasta, untuk mendukung program-program gizi dan pencegahan stunting.

“Penggunaan teknologi informasi juga menjadi kunci pencegahan dan penurunan stunting. Idealnya sudah ada pengembangan aplikasi kesehatan untuk memudahkan bidan dalam melaporkan data pertumbuhan anak dan memberikan edukasi gizi secara online kepada masyarakat,” ujar Senator Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com