JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta masih mendampingi siswi sekolah luar biasa (SLB) di Kalideres, Jakarta Barat, berinisial AS (15), yang diduga diperkosa.
Advokat sekaligus Unit Pelaksana Teknis Dinas PPAPP Jakarta Novia Gasma menyebut kasus ini harus diungkap dengan hati-hati dan sabar.
"Butuh kesabaran yang cukup karena memang perlu pemahaman, ahli bahasa itu juga belum tentu paham gitu ya karena banyak bahasa yang spesifik gitu ya," ucap Novia saat dihubungi, Jumat (5/7/2024).
Baca juga: Kementerian PPPA Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Pemerkosaan Siswi SLB di Kalideres
Novia mengatakan, kasus dugaan pemerkosaan AS sedang ditangani Polres Metro Jakarta Barat.
Dinas PPAPP dan polisi meyakini AS mengalami pemerkosaan, tetapi tidak mengalami tindakan kekerasan.
"Tetapi iming-iming, bujuk rayu, memanfaatkan kedisabilitasan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, AS diduga diperkosa oleh teman sekelasnya.
Akibatnya, AS kini hamil lima bulan. Ibu AS, R, menuturkan, sang anak mengaku bahwa pemerkosaan itu terjadi di sekolah.
"Saya kasih dua foto teman sekelasnya, dan dia langsung menunjuk salah satu pelaku," kata R.
Baca juga: Siswi SLB di Kalideres Korban Pemerkosaan Berulang Kali Menangis Saat Ditanya soal Pelaku
AS merupakan seorang tunarungu. Ia juga mengalami keterbelakangan dalam berbicara dan intelektual.
Sementara kepala sekolah AS, D, menuturkan, kecil kemungkinan pemerkosaan itu terjadi di dalam sekolah.
Sebab, lima bulan sebelum kehamilan AS terungkap, sekolah tengah meliburkan siswa karena ada ujian akhir semester dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
"Di bulan Desember (lima bulan sebelum Mei), dari segi waktu itu kan libur akhir semester," jelas D.
Pihak sekolah pun mengajak korban untuk menyelesaikannya secara internal dengan melibatkan Dinas PPPA.
"Ikhtiar sekolah sudah kami lakukan. Kami berkeyakinan, kemungkinan kecil kejadian di sekolah. Tetapi ini kan perlu (pembuktian)," kata D.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.