Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMPN 3 Depok Gelar Audiensi dengan Orangtua Atlet Senam Berprestasi yang Gagal Lolos PPDB

Kompas.com - 04/07/2024, 21:58 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Depok melakukan audiensi dengan Kartika (41), orangtua Cayla (12), siswi atlet senam berprestasi yang gagal lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Audiensi itu digelar, Selasa (2/7/2024), sekitar pukul 09.00 WIB.

"Selasa kemarin kami beraudiensi dengan pihak sekolah. Dari pertemuan tersebut, pihak sekolah memberi penjelasan mengenai proses PPDB di SMPN 3 Depok," kata Kartika saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Atlet Senam Artistik di Depok Gagal Lolos PPDB karena Cabornya Tak Masuk Prioritas

Kartika mengungkapkan, audiensi itu dihadiri oleh dirinya bersama Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

"Awalnya (cuma) wakil bidang kurikulum, kemudian diterima (menyusul) juga oleh kepala sekolah," ucap Kartika.

Dalam audiensi itu, pihak sekolah memberikan sejumlah klarifikasi termasuk mekanisme penilaian panitia dalam menjaring calon siswa di jalur prestasi non akademik.

"(Dari penjelasan mereka) sudah jelas dan clear (bagi saya)," ungkap Kartika.

Proses audiensi berlangsung kurang lebih selama satu jam dan diperkirakan selesai sekitar pukul 10.00 WIB.

Secara umum, hasil audiensi menyimpulkan pihak sekolah akan membantu proses penerimaan Cayla dengan mempertimbangkan kembali prestasi yang dimilikinya atas nama Kota Depok.

Sebelumnya, Cayla gagal lolos PPDB jalur prestasi non-akademik ke SMPN 3 Depok meski dirinya atlet senam artistik dan menang juara 1 tingkat provinsi mewakili Depok.

Baca juga: Atlet Senam Artistik di Depok Tak Lolos PPDB, Panitia Prioritaskan Cabor Basket, Sepak Bola, dan Renang

Hal itu terjadi lantaran skor akumulasi dari sertifikat kejuaraan dan nilai kompetensinya menjadi rendah.

Padahal, skor sertifikat Cayla memperoleh 21 poin. Poin itu dianggap cukup besar dibandingkan para siswa lain yang sudah terverifikasi diterima di SMPN 3 Depok.

"Pas saya lihat (pengumumannya), kok skor sertifikatnya (anak-anak yang diterima) enggak ada yang setinggi dia. Paling tinggi tuh 16, sedangkan dia tuh di 21. Bahkan ada juga yang diterima tuh skor sertifikatnya 2 atau 2,5," jelas Kartika.

Sedangkan skor uji kompetensi Cayla adalah 70, yang berarti skor total adalah 91.

"Skor akhir anak saya 91, jadi skor sertifikatnya 21, lalu uji kompetensinya dinilai 70. Diatasnya (peringkat dia) ya nilainya 97, 98, ya itu yang skor sertifikatnya cuma 2, tapi uji kompetensinya 90-an," lanjut Kartika.

Baca juga: Atlet Senam Artistik di Depok Tak Lolos PPDB, Orangtua Nilai Proses Tak Transparan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebing Tol di Bintaro Longsor, Warga Khawatir Terjadi Lagi

Tebing Tol di Bintaro Longsor, Warga Khawatir Terjadi Lagi

Megapolitan
Warga Kebon Jeruk Berharap Pengerukan Kali Seperti Zaman Ahok Dilakukan Lagi

Warga Kebon Jeruk Berharap Pengerukan Kali Seperti Zaman Ahok Dilakukan Lagi

Megapolitan
Anies Baswedan jadi Saksi Nikah Putri Rizieq Shihab di Petamburan

Anies Baswedan jadi Saksi Nikah Putri Rizieq Shihab di Petamburan

Megapolitan
Permukiman di Kebon Jeruk Sempat Banjir 1,4 Meter, Kini Telah Surut

Permukiman di Kebon Jeruk Sempat Banjir 1,4 Meter, Kini Telah Surut

Megapolitan
Gerinda Usung Riza Patria-Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel

Gerinda Usung Riza Patria-Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel

Megapolitan
Akibat Hujan Seharian, 673 KK Terdampak Banjir di Tangsel

Akibat Hujan Seharian, 673 KK Terdampak Banjir di Tangsel

Megapolitan
Viral Maling Motor di Tengah Keramaian, Kapolsek Bekasi Selatan: Masih Diselidiki

Viral Maling Motor di Tengah Keramaian, Kapolsek Bekasi Selatan: Masih Diselidiki

Megapolitan
Tebing Tol yang Longsor di Bintaro Kini Ditutup Terpal dan Dibersihkan

Tebing Tol yang Longsor di Bintaro Kini Ditutup Terpal dan Dibersihkan

Megapolitan
Polantas Ketahuan Pungli di Jalan, Bisa Dapat Sanksi Apa?

Polantas Ketahuan Pungli di Jalan, Bisa Dapat Sanksi Apa?

Megapolitan
Cerita Warga Kebon Jeruk Harus Puasa Lebih Lama Gara-gara Terjebak Banjir

Cerita Warga Kebon Jeruk Harus Puasa Lebih Lama Gara-gara Terjebak Banjir

Megapolitan
Cegah Jambret, Polisi Imbau Masyarakat Lebih Waspada Saat CFD

Cegah Jambret, Polisi Imbau Masyarakat Lebih Waspada Saat CFD

Megapolitan
Panas Terik, Wilayah di Kebon Jeruk Ini Tetap Banjir Imbas Air Kiriman

Panas Terik, Wilayah di Kebon Jeruk Ini Tetap Banjir Imbas Air Kiriman

Megapolitan
PSI Jakarta Pusat Usulkan Kaesang dan 5 Nama Lain untuk Pilkada Jakarta

PSI Jakarta Pusat Usulkan Kaesang dan 5 Nama Lain untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Puluhan Tahun Kebanjiran, Warga Sukabumi Selatan: Dulu Kali Pernah Dikeruk, Zamannya Pak Ahok

Puluhan Tahun Kebanjiran, Warga Sukabumi Selatan: Dulu Kali Pernah Dikeruk, Zamannya Pak Ahok

Megapolitan
BPBD: Ketinggian Air di Pintu Air Wilayah Jakarta Cenderung Berangsur Normal

BPBD: Ketinggian Air di Pintu Air Wilayah Jakarta Cenderung Berangsur Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com