Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMPN 3 Depok Disebut Pertimbangkan Kembali Terima Atlet Senam Berprestasi yang Tak Lolos PPDB

Kompas.com - 05/07/2024, 06:08 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - SMP Negeri 3 Depok disebut mempertimbangkan kembali menerima Cayla (12), siswi atlet senam yang gagal lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Hal ini disimpulkan setelah pihak sekolah menggelar audiensi bersama Kartika (41), orangtua Cayla pada Selasa (2/7/2024).

"Kalau menjanjikan (dari audiensi) enggak ada yang secara khusus. Tapi, mereka mau mempertimbangkan kembali, mengingat prestasi-prestasinya Cayla selama ini untuk Kota Depok," kata Kartika saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: SMPN 3 Depok Gelar Audiensi dengan Orangtua Atlet Senam Berprestasi yang Gagal Lolos PPDB

Kartika mengungkapkan, pertimbangan itu juga muncul sebab melihat keinginan besar Cayla untuk bisa bersekolah di sana.

"Karena keinginannya Cayla sendiri yang memang mau bersekolah di sana. Hal itu yang akhirnya menjadi bahan pertimbangan kembali oleh mereka," ujar Kartika.

Di audiensi itu, pihak sekolah mencoba menjelaskan mekanisme penilaian panitia PPDB SMPN 3.

Berdasarkan keterangan Kartika, alasan pertama sekolah menolak Cayla disebabkan cabang olahraga (cabor) senam tidak ada di tingkatan SMP.

"Menurut sekolah, itu cabang olahraga (cabor) senam ke depannya (di tingkat SMP) tidak ada mata lombanya," tutur Kartika.

"Memang, O2SN selaku kejuaraan di bawah Kemdikbudristek cabor senam itu hanya ada di tingkat SD," tambah dia.

Baca juga: Atlet Senam Artistik di Depok Tak Lolos PPDB, Orangtua Nilai Proses Tak Transparan

Sedangkan kejuaraan tingkat SMP dan SMA langsung dipegang oleh organisasi cabang olahraga atau Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

Sebelumnya, Cayla gagal lolos PPDB jalur prestasi non-akademik ke SMPN 3 Depok meski dirinya atlet senam artistik dan juara 1 tingkat provinsi mewakili Depok.

Hal itu terjadi lantaran skor akumulasi dari sertifikat kejuaraan dan nilai kompetensinya menjadi rendah.

Padahal, skor sertifikat Cayla memperoleh 21 poin. Poin itu dianggap cukup besar dibandingkan para siswa lain yang sudah terverifikasi diterima di SMPN 3 Depok.

"Pas saya lihat (pengumumannya), kok skor sertifikatnya (anak-anak yang diterima) enggak ada yang setinggi dia. Paling tinggi tuh 16, sedangkan dia tuh di 21. Bahkan ada juga yang diterima tuh skor sertifikatnya 2 atau 2,5," jelas Kartika.

Sedangkan skor uji kompetensi Cayla adalah 70, yang berarti skor total adalah 91.

Baca juga: Atlet Senam Artistik di Depok Tak Lolos PPDB, Panitia Prioritaskan Cabor Basket, Sepak Bola, dan Renang

"Skor akhir anak saya 91, jadi skor sertifikatnya 21, lalu uji kompetensinya dinilai 70. Di atasnya (peringkat dia) ya nilainya 97, 98, ya itu yang skor sertifikatnya cuma 2, tapi uji kompetensinya 90-an," lanjut Kartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atap Sekolah Faradisa Islamic School Pamulang Ambruk Timpa Rumah dan Warung

Atap Sekolah Faradisa Islamic School Pamulang Ambruk Timpa Rumah dan Warung

Megapolitan
Pria di Ciputat Diduga Gantung Diri Karena Terlilit Utang

Pria di Ciputat Diduga Gantung Diri Karena Terlilit Utang

Megapolitan
Banjir di Mampang Prapatan Disebut Langsung Surut Usai Hujan Reda

Banjir di Mampang Prapatan Disebut Langsung Surut Usai Hujan Reda

Megapolitan
Tebing Tol Bintaro Longsor Tak Sampai Ganggu Lalin di Tol

Tebing Tol Bintaro Longsor Tak Sampai Ganggu Lalin di Tol

Megapolitan
Warga Kebon Jeruk Mengenang Kali Sekretaris: Dulu Pernah Asri, Kini jadi Penyebab Banjir

Warga Kebon Jeruk Mengenang Kali Sekretaris: Dulu Pernah Asri, Kini jadi Penyebab Banjir

Megapolitan
Seorang Pria di Ciputat Ditemukan Tewas Gantung Diri

Seorang Pria di Ciputat Ditemukan Tewas Gantung Diri

Megapolitan
Kasus Polisi Pungli di Tol Cawang, Kompolnas: Atasan Juga Harus Mengawasi

Kasus Polisi Pungli di Tol Cawang, Kompolnas: Atasan Juga Harus Mengawasi

Megapolitan
Rumah Bedeng di Duren Sawit Terbakar akibat Korsleting

Rumah Bedeng di Duren Sawit Terbakar akibat Korsleting

Megapolitan
Kompolnas Minta Polisi yang Pungli di Tol Cawang Dipecat!

Kompolnas Minta Polisi yang Pungli di Tol Cawang Dipecat!

Megapolitan
Sering Gatal-gatal Saat Banjir, Warga Kebon Jeruk: Enggak Pernah Dapat Obat

Sering Gatal-gatal Saat Banjir, Warga Kebon Jeruk: Enggak Pernah Dapat Obat

Megapolitan
Tebing Tol di Bintaro Longsor, Warga Khawatir Terjadi Lagi

Tebing Tol di Bintaro Longsor, Warga Khawatir Terjadi Lagi

Megapolitan
Warga Kebon Jeruk Berharap Pengerukan Kali Seperti Zaman Ahok Dilakukan Lagi

Warga Kebon Jeruk Berharap Pengerukan Kali Seperti Zaman Ahok Dilakukan Lagi

Megapolitan
Anies Baswedan jadi Saksi Nikah Putri Rizieq Shihab di Petamburan

Anies Baswedan jadi Saksi Nikah Putri Rizieq Shihab di Petamburan

Megapolitan
Permukiman di Kebon Jeruk Sempat Banjir 1,4 Meter, Kini Telah Surut

Permukiman di Kebon Jeruk Sempat Banjir 1,4 Meter, Kini Telah Surut

Megapolitan
Gerinda Usung Riza Patria-Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel

Gerinda Usung Riza Patria-Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com