JAKARTA, KOMPAS.com - Yanwar, seorang penjual kopi keliling milik Jiwa Grup mengaku bisa mengantongi Rp 1 juta setiap minggunya dari profesinya tersebut.
Dia bercerita, perusahaanya memberi komisi Rp 1.000 untuk setiap gelas kopi yang berhasil dijual. Rata-rata, pria berusia 35 tahun itu mampu menjual 150 gelas kopi dalam tiap harinya.
Selain komisi Rp 1.000 per gelasnya, Yanwar juga mendapatkan uang Rp 50.000 per hari dari perusahaan untuk transportasi.
"Alhamdulillah (penghasilan dari jualan kopi keliling) cukup sih untuk hidup sama keluarga," ujar Yanwar saat ditemui Kompas.com di belakang gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2024).
Dalam seminggu, Yanwar berjualan selama lima hari. Jika ditotalkan, maka dalam seminggu Yanwar bisa mengantongi uang Rp 1 juta dan dalam satu bulan bisa mencapai Rp 4 juta.
Yanwar mengaku sudah menggeluti profesi ini sejak Januari 2024. Saat pertama kali berjualan, dia mengaku kesulitan memenuhi target penjualan.
Namun, lambat laun dia sudah bisa menggaet para pelanggannya. Kopi yang dijual Yanwar beragam, harganya mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 10.000.
Saat ini, setiap harinya dia membawa minimal 150 gelas kopi dari tujuh menu yang disediakan oleh Kopi Sejuta Jiwa.
"Dan sekarang (sudah) jam 13.00 WIB lewat, (kopi) sudah habis. Tadi bawa 175 gelas. Alhamdulillah," kata dia.
Baca juga: Kisah Pak Min, Sopir Bajaj yang Pernah Bantu Perempuan Melahirkan di Kursi Penumpang
Setiap harinya, Yanwar mampu menjual barang dagangannya sampai habis. Untuk itu, dia bisa menyetorkan uang minimal Rp 1 juta ke kantornya.
Jika cuaca sedang cerah, dagangan Yanwar bisa ludes dalam waktu setengah hari saja. Namun, apabila turun hujan, Yanwar harus rela pulang lebih sore dari biasanya untuk menghabiskan dagangannya.
Tiap hari, Yanwar menjajakan dagangannya di daerah Jakarta Pusat. Sejak pukul 06.00 WIB dia sudah mengayuh gerobaknya dari wilayah Cideng.
"Aku berangkat dari Cideng, terus lanjut ke Balai Kota, terus ke sini (belakang kantor Kementerian PPPA)," ujar Yanwar ketika ditemui di belakang Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Baca juga: Kisah Atu, Menggeluti Seni sejak Sekolah hingga Jadi Pelukis Jalanan di Blok M
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.