Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yanwar, Kantongi Uang Rp 1 Juta Per Minggu dari Jualan Kopi Keliling

Kompas.com - 04/07/2024, 21:52 WIB
I Putu Gede Rama Paramahamsa,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yanwar, seorang penjual kopi keliling milik Jiwa Grup mengaku bisa mengantongi Rp 1 juta setiap minggunya dari profesinya tersebut.

Dia bercerita, perusahaanya memberi komisi Rp 1.000 untuk setiap gelas kopi yang berhasil dijual. Rata-rata, pria berusia 35 tahun itu mampu menjual 150 gelas kopi dalam tiap harinya.

Selain komisi Rp 1.000 per gelasnya, Yanwar juga mendapatkan uang Rp 50.000 per hari dari perusahaan untuk transportasi.

Baca juga: Cerita Pilu Ibu Korban Kebakaran di Kampung Bali, Anaknya Menolak Mandi hingga Rumah Hangus Tak Tersisa

"Alhamdulillah (penghasilan dari jualan kopi keliling) cukup sih untuk hidup sama keluarga," ujar Yanwar saat ditemui Kompas.com di belakang gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2024).

Dalam seminggu, Yanwar berjualan selama lima hari. Jika ditotalkan, maka dalam seminggu Yanwar bisa mengantongi uang Rp 1 juta dan dalam satu bulan bisa mencapai Rp 4 juta.

Yanwar mengaku sudah menggeluti profesi ini sejak Januari 2024. Saat pertama kali berjualan, dia mengaku kesulitan memenuhi target penjualan.

Namun, lambat laun dia sudah bisa menggaet para pelanggannya. Kopi yang dijual Yanwar beragam, harganya mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 10.000.

Saat ini, setiap harinya dia membawa minimal 150 gelas kopi dari tujuh menu yang disediakan oleh Kopi Sejuta Jiwa.

"Dan sekarang (sudah) jam 13.00 WIB lewat, (kopi) sudah habis. Tadi bawa 175 gelas. Alhamdulillah," kata dia.

Baca juga: Kisah Pak Min, Sopir Bajaj yang Pernah Bantu Perempuan Melahirkan di Kursi Penumpang

Setiap harinya, Yanwar mampu menjual barang dagangannya sampai habis. Untuk itu, dia bisa menyetorkan uang minimal Rp 1 juta ke kantornya.

Jika cuaca sedang cerah, dagangan Yanwar bisa ludes dalam waktu setengah hari saja. Namun, apabila turun hujan, Yanwar harus rela pulang lebih sore dari biasanya untuk menghabiskan dagangannya.

Tiap hari, Yanwar menjajakan dagangannya di daerah Jakarta Pusat. Sejak pukul 06.00 WIB dia sudah mengayuh gerobaknya dari wilayah Cideng.

"Aku berangkat dari Cideng, terus lanjut ke Balai Kota, terus ke sini (belakang kantor Kementerian PPPA)," ujar Yanwar ketika ditemui di belakang Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

Baca juga: Kisah Atu, Menggeluti Seni sejak Sekolah hingga Jadi Pelukis Jalanan di Blok M

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permukiman di Kebon Jeruk Sempat Banjir 1,4 Meter, Kini Telah Surut

Permukiman di Kebon Jeruk Sempat Banjir 1,4 Meter, Kini Telah Surut

Megapolitan
Akibat Hujan Seharian, 673 KK Terdampak Banjir di Tangsel

Akibat Hujan Seharian, 673 KK Terdampak Banjir di Tangsel

Megapolitan
Viral Maling Motor di Tengah Keramaian, Kapolsek Bekasi Selatan: Masih Diselidiki

Viral Maling Motor di Tengah Keramaian, Kapolsek Bekasi Selatan: Masih Diselidiki

Megapolitan
Tebing Tol yang Longsor di Bintaro Kini Ditutup Terpal dan Dibersihkan

Tebing Tol yang Longsor di Bintaro Kini Ditutup Terpal dan Dibersihkan

Megapolitan
Polantas Ketahuan Pungli di Jalan, Bisa Dapat Sanksi Apa?

Polantas Ketahuan Pungli di Jalan, Bisa Dapat Sanksi Apa?

Megapolitan
Cerita Warga Kebon Jeruk Harus Puasa Lebih Lama Gara-gara Terjebak Banjir

Cerita Warga Kebon Jeruk Harus Puasa Lebih Lama Gara-gara Terjebak Banjir

Megapolitan
Cegah Jambret, Polisi Imbau Masyarakat Lebih Waspada Saat CFD

Cegah Jambret, Polisi Imbau Masyarakat Lebih Waspada Saat CFD

Megapolitan
Panas Terik, Wilayah di Kebon Jeruk Ini Tetap Banjir Imbas Air Kiriman

Panas Terik, Wilayah di Kebon Jeruk Ini Tetap Banjir Imbas Air Kiriman

Megapolitan
PSI Jakarta Pusat Usulkan Kaesang dan 5 Nama Lain untuk Pilkada Jakarta

PSI Jakarta Pusat Usulkan Kaesang dan 5 Nama Lain untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Puluhan Tahun Kebanjiran, Warga Sukabumi Selatan: Dulu Kali Pernah Dikeruk, Zamannya Pak Ahok

Puluhan Tahun Kebanjiran, Warga Sukabumi Selatan: Dulu Kali Pernah Dikeruk, Zamannya Pak Ahok

Megapolitan
BPBD: Ketinggian Air di Pintu Air Wilayah Jakarta Cenderung Berangsur Normal

BPBD: Ketinggian Air di Pintu Air Wilayah Jakarta Cenderung Berangsur Normal

Megapolitan
Mobil Pikap Tabrak Bus di Kramatjati, Sopir Sempat Terjepit

Mobil Pikap Tabrak Bus di Kramatjati, Sopir Sempat Terjepit

Megapolitan
Gapura di Muara Baru Roboh, Timpa Angkot Sampai Ringsek

Gapura di Muara Baru Roboh, Timpa Angkot Sampai Ringsek

Megapolitan
BPBD DKI Jakarta: Ada 4 RT di Dua Kelurahan yang Tergenang

BPBD DKI Jakarta: Ada 4 RT di Dua Kelurahan yang Tergenang

Megapolitan
Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com