Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Kampung Bali Minta Pemerintah Bantu Bangun Ulang Rumah Mereka

Kompas.com - 04/07/2024, 20:28 WIB
Shela Octavia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat berharap pemerintah dapat membantu membangun kembali rumah mereka yang ludes terbakar pada Sabtu (29/6/2024) lalu.

Hal ini disampaikan Zulkarnain (65), salah satu warga yang sudah dianggap sebagai sesepuh di wilayah itu.

"Kita biaya dari mana bisa bangun (rumah)? Saya minta bantuan dari mana saja lah. Paling tidak berdiri rumah," ujar Zulkarnain saat ditemui di lokasi kebakaran di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

Dia mengatakan, warga telah mengajukan bantuan ini kepada pemerintah melalui RW dan kelurahan.

Namun, Zulkarnain kurang yakin apakah nanti 30 kepala keluarga (KK) yang terdampak bisa mendapatkan rumah di lokasi semula.

Baca juga: Seragam Anak-anak Korban Kebakaran di Kampung Bali Hangus, Padahal Senin Depan Masuk Sekolah

"Tahu sendiri kalau minta pemerintah harus ada sertifikat. Ini kan rumah zaman dulu, enggak ada sertifikat," ujar dia.

Zulkarnain mengakui kalau rumah dan lahan yang dia tempati bersama keluarganya merupakan warisan turun temurun.

Dirinya pun punya sertifikat atas tanah yang mereka tinggali. Namun, sertifikat yang dimaksud masih berupa surat girik.

"Alhamdulillah (surat tanah) ada dipegang saudara," imbuh Zul.

Dilema yang sama juga dirasakan oleh Nurjana, Ketua RW 08.

Dia mengatakan, dari 30 keluarga yang menetap di lokasi kebakaran, hanya lima yang memegang sertifikat hak milik (SHM).

Baca juga: Bocah 2 Tahun Korban Kebakaran di Kampung Bali Tak Mau Mandi karena Rumahnya Hangus Terbakar

"Kasihan tapi kalau yang punya sertifikat saja yang dibangunkan rumah," kata Nurjana saat ditemui di posko penyaluran bantuan yang tak jauh dari lokasi kebakaran.

Nurjana merasa serba salah karena masyarakat yang tidak memegang SHM tentu akan protes padanya jika bantuan tidak merata ke semua warga terdampak kebakaran.

Sebagai informasi, sebanyak 16 rumah dilalap api di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/6/2024) lalu. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting.

Sebanyak 17 unit kendaraan pemadam kebakaran dan 51 petugas dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Para petugas dilaporkan tiba di lokasi sekitar pukul 12.58 WIB.

Kondisi api sudah membesar dan merembet ke sejumlah bangunan. Setelah dilakukan penanganan selama sekitar 30 menit, kebakaran bisa dilokalisasi sekitar pukul 13.36 WIB.

Sekitar pukul 13.48 WIB, proses pemadaman memasuki pendinginan. Lalu, pukul 15.16 WIB proses pemadaman dinyatakan selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Maling Motor di Tengah Keramaian, Kapolsek Bekasi Selatan: Masih Diselidiki

Viral Maling Motor di Tengah Keramaian, Kapolsek Bekasi Selatan: Masih Diselidiki

Megapolitan
Tebing Tol yang Longsor di Bintaro Kini Ditutup Terpal dan Dibersihkan

Tebing Tol yang Longsor di Bintaro Kini Ditutup Terpal dan Dibersihkan

Megapolitan
Polantas Ketahuan Pungli di Jalan, Bisa Dapat Sanksi Apa?

Polantas Ketahuan Pungli di Jalan, Bisa Dapat Sanksi Apa?

Megapolitan
Cerita Warga Kebon Jeruk Harus Puasa Lebih Lama Gara-gara Terjebak Banjir

Cerita Warga Kebon Jeruk Harus Puasa Lebih Lama Gara-gara Terjebak Banjir

Megapolitan
Cegah Jambret, Polisi Imbau Masyarakat Lebih Waspada Saat CFD

Cegah Jambret, Polisi Imbau Masyarakat Lebih Waspada Saat CFD

Megapolitan
Panas Terik, Wilayah di Kebon Jeruk Ini Tetap Banjir Imbas Air Kiriman

Panas Terik, Wilayah di Kebon Jeruk Ini Tetap Banjir Imbas Air Kiriman

Megapolitan
PSI Jakarta Pusat Usulkan Kaesang dan 5 Nama Lain untuk Pilkada Jakarta

PSI Jakarta Pusat Usulkan Kaesang dan 5 Nama Lain untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Puluhan Tahun Kebanjiran, Warga Sukabumi Selatan: Dulu Kali Pernah Dikeruk, Zamannya Pak Ahok

Puluhan Tahun Kebanjiran, Warga Sukabumi Selatan: Dulu Kali Pernah Dikeruk, Zamannya Pak Ahok

Megapolitan
BPBD: Ketinggian Air di Pintu Air Wilayah Jakarta Cenderung Berangsur Normal

BPBD: Ketinggian Air di Pintu Air Wilayah Jakarta Cenderung Berangsur Normal

Megapolitan
Mobil Pikap Tabrak Bus di Kramatjati, Sopir Sempat Terjepit

Mobil Pikap Tabrak Bus di Kramatjati, Sopir Sempat Terjepit

Megapolitan
Gapura di Muara Baru Roboh, Timpa Angkot Sampai Ringsek

Gapura di Muara Baru Roboh, Timpa Angkot Sampai Ringsek

Megapolitan
BPBD DKI Jakarta: Ada 4 RT di Dua Kelurahan yang Tergenang

BPBD DKI Jakarta: Ada 4 RT di Dua Kelurahan yang Tergenang

Megapolitan
Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Megapolitan
Jasa Marga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Exit Tol Veteran Imbas Longsor di Pesanggrahan

Jasa Marga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Exit Tol Veteran Imbas Longsor di Pesanggrahan

Megapolitan
Sabtu Malam, Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Sabtu Malam, Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com