JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat berharap pemerintah dapat membantu membangun kembali rumah mereka yang ludes terbakar pada Sabtu (29/6/2024) lalu.
Hal ini disampaikan Zulkarnain (65), salah satu warga yang sudah dianggap sebagai sesepuh di wilayah itu.
"Kita biaya dari mana bisa bangun (rumah)? Saya minta bantuan dari mana saja lah. Paling tidak berdiri rumah," ujar Zulkarnain saat ditemui di lokasi kebakaran di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).
Dia mengatakan, warga telah mengajukan bantuan ini kepada pemerintah melalui RW dan kelurahan.
Namun, Zulkarnain kurang yakin apakah nanti 30 kepala keluarga (KK) yang terdampak bisa mendapatkan rumah di lokasi semula.
Baca juga: Seragam Anak-anak Korban Kebakaran di Kampung Bali Hangus, Padahal Senin Depan Masuk Sekolah
"Tahu sendiri kalau minta pemerintah harus ada sertifikat. Ini kan rumah zaman dulu, enggak ada sertifikat," ujar dia.
Zulkarnain mengakui kalau rumah dan lahan yang dia tempati bersama keluarganya merupakan warisan turun temurun.
Dirinya pun punya sertifikat atas tanah yang mereka tinggali. Namun, sertifikat yang dimaksud masih berupa surat girik.
"Alhamdulillah (surat tanah) ada dipegang saudara," imbuh Zul.
Dilema yang sama juga dirasakan oleh Nurjana, Ketua RW 08.
Dia mengatakan, dari 30 keluarga yang menetap di lokasi kebakaran, hanya lima yang memegang sertifikat hak milik (SHM).
Baca juga: Bocah 2 Tahun Korban Kebakaran di Kampung Bali Tak Mau Mandi karena Rumahnya Hangus Terbakar
"Kasihan tapi kalau yang punya sertifikat saja yang dibangunkan rumah," kata Nurjana saat ditemui di posko penyaluran bantuan yang tak jauh dari lokasi kebakaran.
Nurjana merasa serba salah karena masyarakat yang tidak memegang SHM tentu akan protes padanya jika bantuan tidak merata ke semua warga terdampak kebakaran.
Sebagai informasi, sebanyak 16 rumah dilalap api di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/6/2024) lalu. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting.
Sebanyak 17 unit kendaraan pemadam kebakaran dan 51 petugas dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Para petugas dilaporkan tiba di lokasi sekitar pukul 12.58 WIB.
Kondisi api sudah membesar dan merembet ke sejumlah bangunan. Setelah dilakukan penanganan selama sekitar 30 menit, kebakaran bisa dilokalisasi sekitar pukul 13.36 WIB.
Sekitar pukul 13.48 WIB, proses pemadaman memasuki pendinginan. Lalu, pukul 15.16 WIB proses pemadaman dinyatakan selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.