Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambar CCTV, Penyerang Bus Persib Gunakan Baju Hitam Tanpa Atribut

Kompas.com - 24/06/2013, 13:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan hasil penyidikan sementara pihak kepolisian, diketahui bahwa para pelaku penyerangan bus Persib Bandung di Jalan Gatot Subroto, Sabtu (22/6/2013) kemarin, tidak mengenakan atribut tertentu.

"Kalau kita lihat di CCTV, pakaian hitam-hitam tidak ada atribut apa-apa," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Slamet Riyanto di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Senin (24/6/2013).

Menurutnya, polisi sampai saat ini masih melakukan penyidikan mendalam terkait kasus tersebut. Mengenai pemanggilan terhadap Koordinator The Jakmania, Slamet menegaskan, belum ada hasil penyidikan yang mengarah ke pihak-pihak tertentu.

"Sedang dilidik dan sedang mencari data-data di sekitar lokasi, belum ada tersangka," ujar Slamet.

Sebelumnya, satu bus yang mengangkut rombongan pemain dan ofisial tim Persib Bandung dilempari batu oleh sekelompok orang tak dikenal di Jalan Gatot Subroto mengarah ke Semanggi, pada Sabtu siang. Pelemparan dilakukan tak lama setelah bus meninggalkan Hotel Kartika Chandra, tempat tim Persib Bandung menginap, dan bersiap menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk menjalani lanjutan pertandingan ISL melawan Persija Jakarta.

Akibat dilempari batu, bus dengan nomor polisi D 1405 H itu mengalami rusak dan kaca retak. Rombongan tim Persib Bandung akhirnya mengurungkan niat bertanding dan kembali ke Bandung.

Malam harinya, sejumlah kawasan di Kota Bandung seperti di Braga, Pasteur, Dago, dan Riau terjadi sweeping dan perusakan terhadap kendaraan bernomor polisi asal Jakarta (B) oleh sekelompok orang. Diduga kuat aksi tersebut merupakan aksi balasan dan terkait erat dengan aksi perusakan bus Persib Bandung di Jakarta pada Sabtu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

    Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

    Megapolitan
    Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

    Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

    Megapolitan
    Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

    Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

    Megapolitan
    Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

    Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

    Megapolitan
    Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

    Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

    Megapolitan
    3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

    3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

    Megapolitan
    Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

    Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

    Megapolitan
    Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

    Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

    Megapolitan
    Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

    Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

    Megapolitan
    Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

    Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

    Megapolitan
    Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

    Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

    Megapolitan
    Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

    Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

    Megapolitan
    Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

    Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

    Megapolitan
    Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

    Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

    Megapolitan
    Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

    Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com