Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Terduga Pemukul Polisi Upayakan Mediasi

Kompas.com - 26/06/2013, 23:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak keluarga Cendy Trendyanto (23) berusaha melakukan mediasi dengan pihak Briptu Muhammad Akbar (26). Sejauh ini, usaha mereka belum membuahkan hasil sesuai harapan.

"Keluarga Cendy ingin menempuh jalan damai dengan melakukan mediasi, tapi para polisi di Polsek Pasar Minggu tidak mau menjembatani maupun memberikan kontak M Akbar untuk mediasi. Kami masih menunggu (perkembangan)," ujar kakak Cendy, Tiara Sugiono.

Akbar adalah anggota Polsek Metro Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada Rabu (26/6/2013), ia menilang Cendy karena mengendarai sepeda motor di jalur busway di Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan. Saat itu, Akbar tengah bertugas menjaga jalur busway di titik itu bersama dengan empat rekannya.

Kepala Polsek Pasar Minggu Komisaris Adri Desas Furyanto menjelaskan, Cendy memaki Akbar setelah proses tilang selesai. Akbar, menurut Adri, merespons dengan merangkul Cendy sambil menanyakan alasan Cendy memakinya.

Cendy disebut Adri menjawab pertanyaan itu dengan memukul wajah Akbar hingga Akbar jatuh dan kemudian menendangnya. Adri menjelaskan, ketika Akbar ingin memberikan perlawanan, rekan-rekan Akbar datang melerai. Cendy kemudian dibawa ke Mapolsek Metro Pasar Minggu.

Tiara mengatakan, Cendy sudah dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan, tetapi sampai saat ini Cendy belum mau menerima dan menandatangani berkas penahanan karena Cendy belum didampingi pengacara, dan berita acara pemeriksaan dibuat berdasarkan hanya pada keterangan Akbar.

"Berkas masih dipegang Polsek Pasar Minggu, sedangkan Cendy dijebloskan di sel Polres Jakarta Selatan di lantai 4," ujar Tiara.

"Cendy tidak mau menandatangani BAP (berita acara pemeriksaan) karena isinya dirasa tidak sesuai dengan kejadian di lapangan," tutur Tiara.

Berkaitan dengan kronologi peristiwa, Tiara mengatakan, Akbar lebih dulu memukul Cendy. Menurut Tiara, Cendy hanya menendang ke arah paha Akbar. Tendangan Cendy ke arah paha Akbar itu, lanjut Tiara, adalah gerak refleks setelah Akbar mengayunkan tangan.

Menurut keluarganya, Cendy hanya melakukan tendangan ke arah paha Akbar. Itu juga karena refleks dari pukulan yang dilakukan Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com