Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diharap Sewakan Rusunawa Rp 50.000 Per Buruh

Kompas.com - 02/07/2013, 19:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Berapa harga sewa Rusunawa Rawa Bebek, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menyerahkannya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hanya saja, dia berharap tarifnya Rp 50.000 untuk satu orang buruh.

"Sewanya yang nentuin Pak Jokowi. Kita harapkan Rp 50.000-lah satu buruh," kata Djan Faridz usai groudbreaking Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2013) petang.

Faridz mengatakan, satu unit kamarnya akan dihuni 4 orang buruh. Artinya, dengah harga sewa perkepala Rp 50.000, satu unit kamar di Rusun Rawa Bebek menjadi Rp 200.000 perbulan. Namun, jumlah itu belum termasuk biaya fasilitas umum lainnya.

"Kalau untuk biaya listrik, kan pakai lift, sama biaya operational maintenance, satpam, sama kebersihan. Jadi listrik untuk kamarnya, sama air untuk kamarnya bayar masing-masing," ujar Faridz.

Sehingga, dari empat orang buruh yang menghuni satu unit rusun bisa membayar bersama biaya fasilitas umum tersebut. Faridz mengatakan, pengelolahn Rusun Rawa Bebek sepenuhnya ada di tangan Pemprov DKI Jakarta.

"Kita hibahkan nanti," kata dia.

Sejak 2005 hingga 2012, Kemenpera sudah membangun 29 tower dengah anggaran satu towernya sekitar Rp 12 milar. Jumlah penghuni pada 1 towernya hanya 95 orang buruh berkeluarga. Pembangunan secara nasional untuk tahun 2013 sendiri ditargetkan sebanyak 35 tower rusun bagi pekerja.

Rusunawa Rawa Bebek dibangun dengan anggaran Rp 98 milar untuk enam tower. Satu tower seharga Rp 16,3 milar itu mampu menyedot 616 buruh lajang. Artinya, ada 3.600 buruh yang dapat tinggal di rusun tersebut. Jumlah pekerja yang diserap untuk tinggal di rusun khusus lajang ini lebih banyak dibanding rusun model keluarga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

    Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

    Megapolitan
    Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

    Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

    Megapolitan
    Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

    Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

    Megapolitan
    Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

    Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

    Megapolitan
    Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

    Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

    Megapolitan
    3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

    3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

    Megapolitan
    Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

    Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

    Megapolitan
    Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

    Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

    Megapolitan
    Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

    Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

    Megapolitan
    Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

    Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

    Megapolitan
    Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

    Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

    Megapolitan
    Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

    Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

    Megapolitan
    Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

    Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

    Megapolitan
    Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

    Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

    Megapolitan
    Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

    Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com