JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengambil alih sejumlah pompa air di Jakarta, baik milik pemerintah pusat maupun swasta. Sentralisasi pompa air itu dilakukan untuk mempermudah manajemen operasional.
"Semuanya kita ambil biar manajemennya jelas. Swasta, DKI, dan pusat, rumah manajemennya harus sama," ujar Jokowi saat memberi sembako kepada 822 penjaga pintu air di Jalan Pegangsaan, Jakarta Utara, Kamis (4/7/2013) malam.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata Jokowi, jika ada pompa yang rusak hingga mengakibatkan banjir di permukiman, para pemilik sejumlah pompa air tersebut kerap saling lempar tanggung jawab sehingga penanganannya lamban.
"Nanti ada banjir rob, pusat. Terus pusat nanti menyalahkan DKI, terus DKI menyalahkan swasta. Tidak adalah begitu-begitu lagi," ujar Jokowi.
Atas kondisi tersebut, Jokowi akan memusatkan tanggung jawab sejumlah pompa air di Ibu Kota di tangan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Ia berharap, dengan kebijakan tersebut, permasalahan di lapangan soal pompa air dapat diselesaikan cepat dan masyarakat umum tidak terlalu terkena dampak negatifnya. Sentralisasi tanggung jawab pompa air segera dilakukan tahun ini. Ia berharap tidak akan ada kendala dalam proses sentralisasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.