Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober 2013, Monorel Mulai Dibangun Lagi

Kompas.com - 15/07/2013, 08:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Teknis PT Jakarta Monorail, Rosa Bovananto memastikan moda transportasi masal berbasis rel monorel akan dilanjutkan kembali pembangunannya. Dia menyebutkan Oktober 2013 adalah awal dimulainya pembangunan kembali proyek yang sempat mangkrak selama bertahun-tahun tersebut. Beberapa penyesuaian akan dibuat.

"Awal Oktober kami mulai pembangunan fisik. Mulainya di ruas Kuningan," ujar Bovananto, di sela pameran monorel di sisi timur pelataran Monas, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2013) malam. Pelaksana pembangunan, sebut dia, adalah Consorcium Costruction Corporation China (CCCC) alias konsorsium perusahaan konstruksi China.

Menurut Bovananto, konsorsium yang melanjutkan proyek pembangunan monorel ini adalah konsorsium yang sama yang telah menggarap megaproyek Jembatan Suramadu di Jawa Timur.
Tetapi, tambah dia, CCCC hanya akan menjadi pemimpin pelaksanaan pekerjaan.

Pengerjaan fisik proyek, menurut Bovananto, tetap akan melibatkan kontraktor lokal. "(Kontraktor lokal) itu confidential, karena kalau diumumkan sekarang, perusahaan yang lain iri. Pokoknya BUMN besar semua lah," ujar Bovananto.

Saat ini, beberapa surveyor dari Thailand, China, dan Jepang, baru saja melakukan pra-konstruksi pembangunan di titik-titik yang akan dibangun monorel. Bovananto berharap, survei selesai dalam dua bulan agar pembangunan fisik Monorail tak tersendat.

Beberapa penyesuaian

"Insya Allah surveyor itu segera merinci dokumen engineering kita. Tidak mengubah, hanya menyesuaikan," papar Bovananto. Beberapa penyesuaian yang akan dilakukan, sebut dia, antara lain di kawasan Casablanca yang pada 2004 hanya dirancang satu jembatan layang untuk monorel.

"Sekarang (di Casablanca) dua (jembatan layang), harus ada penyegaran," lanjut Bovananto. Selain meninjau ulang dokumen monorel, akan dipikirkan ulang pula ketersediaan listrik yang akan menjadi penggerak moda transportasi ini.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menandatangani pernjajian komitmen dengan PT PLN untuk masalah kelistrikan ini. Perjanjian yang dibuat pada 2004 itu akan dikaji ulang pula karena diperkirakan waktu operasional monorel akan bersamaan dengan kehadiran moda transportasi massal lain yang juga berbasis rel, MRT.

Rute dan kapasitas

Rencananya, monorel di Jakarta akan terdiri dari dua rute. Rute pertama, Green Line, membentang melewati rute Kuningan-Kuningan Sentral-Gatot Subroto-Senayan-Asia Afrika-Pejompongan-Karet-Dukuh Atas-Kuningan.

Sementara rute kedua, Blue Line, melintasi rute Kampung Melayu-Tebet-Kuningan-Casablanca-Tanah Abang-Roxy-Taman Anggrek. Blue Line juga akan melayani rute tambahan ke arah timur, melintasi Pondok Kelapa-Sentral Timur Jakarta, dan rute tambahan ke arah Barat dari Puri Indah.

Monorel dapat mengangkut 200 orang per gerbong. Satu rangkaian kereta monorel akan terdiri atas 6 gerbong. Dalam satu hari akan ada 25 rangkaian diberangkatkan, dengan beberapa titik pemberhentian untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam rute yang tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com