Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Arief-Sachrudin Ancam Menginap di KPUD Tangerang

Kompas.com - 25/07/2013, 13:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com — Massa dari pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah-Sachrudin mendesak KPUD Kota Tangerang meloloskan pasangan dari Partai Gerindra itu. Jika tidak, mereka mengancam akan menginap di KPUD hingga tuntutan dipenuhi.

"Kita akan tetap di sini, kita akan tidur di sini, kita akan menginap di sini sampai tuntutan terpenuhi," tegas Purnomo, orator massa pendukung  Arief R Wismansyah-Sachrudin, saat ditemui di depan KPUD Tangerang, Kamis (25/7/2013).

Ditegaskan Purnomo, aksi unjuk rasa yang mereka lakukan tidak atas perintah Arief, tetapi atas kesadaran mereka sendiri. Mereka mendapat kabar bahwa Arief-Sachrudin tidak akan diloloskan oleh KPUD Tangerang, tadi malam.

"Kita dapat kabar Arief-Sachrudin tidak akan diloloskan. Kemudian tadi pagi kita kirim SMS berantai untuk segera berkumpul di tempat masing-masing dan menuju ke sini," ungkapnya.

Meski pengumuman belum dilakukan, beredar kabar bahwa pasangan Arief-Sachruddin tidak akan diloloskan oleh KPUD. Hal itu karena Sachrudin yang saat ini masih menjabat sebagai Camat Pinang, Kota Tangerang, tidak diizinkan untuk mengundurkan diri oleh Wali Kota saat ini, Wahidin Halim.

Surat pengunduran diri Sachrudin sampai dengan pukul 12.00 WIB belum juga keluar karena belum ditandatangani oleh Wahidin Halim. Padahal pengumuman direncanakan akan dilakukan pukul 13.00 WIB siang ini.

Sampai berita ini diturunkan, KPUD Kota Tangerang masih melakukan rapat pleno. Ada empat bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang. Mereka adalah pasangan Arief R Wismansyah-Sachrudin, Dedi Gumelar-Suratno Abu Bakar, Abdul Syukur-Hilmi Fuad, dan Harry Mulya Zein-Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com