Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bus Giri Indah Bertambah Jadi 19 Orang

Kompas.com - 21/08/2013, 19:21 WIB
Heru Margianto

Penulis

Sumber Antara
BOGOR, KOMPAS.com — Korban kecelakaan bus Giri Indah di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bertambah menjadi 19 orang. Sebelumnya diberitakan, korban tewas sebanyak 18 orang.

"Satu lagi korban meninggal dunia di Rumah Sakit Sanatorium Cisarua atas nama Yuliana Kurniawan, sebelumnya korban sempat dirawat intensif di Ruang Melati," kata Kepala Kepolisian Sektor Cisarua Kompol Hadi S.

Kapolsek menyebutkan, korban mengalami luka berat di bagian kepala akibat benturan keras.

Menurut informasi, korban sempat mendapat bantuan alat pacu jantung untuk menyelamatkan nyawanya, tetapi korban meninggal sekitar pukul 16.22.
    
Sementara itu, menurut petugas kamar jenazah RS Paru Goenawan, Sanatorium Cisarua, Nurdini, pihaknya baru menerima laporan adanya penambahan korban.
    
"Ya, kami sudah dapat data dari pihak rumah sakit, tapi jenazah belum dibawa ke kamar mayat. Saat ini kami masih menunggu," katanya.
    
Sementara itu, dari 19 korban, sebanyak 15 korban telah diidentifikasi, sisanya masih belum bisa diidentifikasi.
    
"Sudah ada 14 yang diidentifikasi, satu korban yang baru meninggal, sisa ada empat lagi yang masih didata," katanya.
    
Adapun data korban meninggal dunia:
1. Toto Sudarto, warga Pondok Gede
2. Sandra, Pondok Gede
3. Lidia Manik (laki-laki), Bekasi
4. Hana, Duta Ranji, Bekasi
5. Tom Simon (62), Tanjung Priok, Jakarta
6. H Ajid Samsudi (64), Cisarua, Bogor
7. Ani, Bekasi
8. Ginokon Sihotang (55), Cakung, Jakarta Timur
9. Marcel, Pondok Cabe
10. Anton (laki-laki), Kelapa Gading
11. Ines (perempuan), Bekasi
12. Eflin Tompi (perempuan), Pondok Gede
13. Nurlina (perempuan)
14. Femy (perempuan), Bekasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com